Terlambat Pahami Cinta Mama

Penyesalan Titi Sjuman di Hari Ibu

Sabtu, 22 Desember 2012 – 08:58 WIB
Titi Sjuman.Foto: Angger Bondan/Jawa Pos
JAKARTA - Penyesalan mendalam dirasakan Titi Sjuman setiap Hari Ibu tiba. Penyebabnya, istri Wong Aksan itu merasa terlambat memahami kasih cinta ibu. Dia baru mengerti bagaimana kasih bunda terhadap anaknya setelah memiliki anak. Seorang putri, Miyake Shakuntala, yang kini berusia tujuh tahun.

"Saya nyesel nggak dari dulu punya anak," ujar Titi saat menghadiri launching dimulainya proyek film 12 Menit untuk Selamanya di Istora Senayan kemarin (21/12). Dia berkata seperti itu karena setelah punya anaklah perasaan sayang dan cinta ke ibundanya semakin berlipat.

Dia merasa Miyake adalah cerminan dirinya saat kecil dulu. Salah satu di antaranya, Miyake bandel. Persis Titi dulu. Nah, dia menyebut apa yang dilakukan anaknya sekarang sama dengan apa yang telah dilakukan kepada ibundanya saat kecil dulu.

Dia juga mengingat beberapa pertengkaran yang pernah terjadi antara dirinya dan ibu. Salah satu yang paling diingat adalah murka ibu saat mengetahui Titi kecil kerap bermain dengan laki-laki. "Dulu ibu sering marah soalnya temen cowok saya dari kernet, hingga tukang copet," tambahnya.

Pergaulan itu membuat Titi kecil tumbuh menjadi sosok tomboi. Tidak mau anaknya seperti itu, ibunya lantas menyuruh Titi ikut fashion show. Tentu saja, Titi yang senang-senangnya bergaya laki-laki menolak. Apalagi, begitu mengetahui pakaian yang bakal dikenakan banyak aksesori blink-blink.

Membutuhkan waktu lama perdebatan Titi dengan ibunya. Dia masih ingat saat itu ibunya benar-benar marah karena Titi dianggap telah berubah. Akhirnya, Titi memilih mengalah dan mengikuti fashion show tersebut. "Sempet berantem. Saya mengalah, eh malah menang," ucapnya.

Dia lantas berpesan untuk tidak durhaka kepada ibu. Dia merasakan sendiri bagaimana kekuatan ibu dalam perjalanan hidupnya. Titi menyebut jasa ibu tidak ada harganya dan benar-benar amazing. Itulah mengapa dia memilih tidak mensakralkan Hari Ibu karena ingin terus berterima kasih setiap hari.

Sayang, perayaan Hari Ibu kali ini tidak bisa dirayakan bersama ibunya. Jika tahun lalu dia menyempatkan diri merayakan bersama ibu di Bali, tahun ini tidak demikian. Ada beberapa pekerjaan yang membutuhkan perhatiannya. Salah satu di antaranya, syuting film 12 Menit untuk Selamanya yang dimulai hari ini.

"Hari ibu kali ini di rumah saja. Nggak ke mana-mana, bareng keluarga saja," tuturnya. Meski tidak secara resmi dijadikan tradisi, Titi mengaku biasanya akan ada hadiah dari anaknya untuk dirinya. Gift tersebut bakal diberikan kepadanya esok pagi hari oleh Miyake bersama ayahnya.

Hubungan di dalam keluarga mereka memang makin hangat. Titi mengaku ingin menjadi ibu yang baik bagi anak dan keluarganya. Sebagai seorang ibu yang punya banyak kesibukan, sebisa mungkin Titi tetap mengurus keluarganya. "Setiap ada waktu kosong, selalu untuk keluarga. Meski jarang, yang penting kualitas, bukan kuantitas," tambahnya.

Untuk menjaga hubungannya dengan Miyake tidak berjarak, Titi punya tip. Dia tidak pernah menganggap anaknya sebagai anak kecil. Dia lebih suka menghilangkan batas itu dengan menganggap anaknya seolah-olah seumuran dengannya. Obrolan juga sebisa mungkin tidak meremehkan anaknya meski tetap ada batasan.

Gara-gara itu, Miyake menjadi sosok yang terbuka kepada ibundanya. Terutama soal fashion, gaya berpakaian Titi kerap menjadi sasaran semprot anaknya. Obrolan penuh keakraban itu mulai cocok atau tidak pakaian dikenakan hingga penambahan aksesori.

"Kebetulan dia sekarang ingin jadi desainer pakaian karena sering lihat aku ganti-ganti pakaian," katanya. (dim/c4/any)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Angela Tee 7 Icons Garap Video Klip Pacar Sendiri

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler