Australia diprediksi mengalami musim flu berat, dengan para dokter di sana menasihati warga setempat untuk mengambil tindakan pencegahan guna melindungi diri dari sakit dan menyebarkan virus.

Para ahli memperingatkan, Australia akan dilanda musim flu berat dan mengatakan kejadian ini mungkin berlangsung karena penundaan pemberian vaksin di awal musim.

BACA JUGA: Ilmuwan Brisbane Ciptakan Tes Darah Pendeteksi Kanker Kulit

Australia telah mengalami peningkatan kasus influenza sebanyak 47% pada tahun ini, dengan 11.000 kasus telah dilaporkan.


Teerlambat vaksin diperkirakan menjadi sebab datangnya musim flu berat bagi warga Australia. (Foto: istockphoto)

BACA JUGA: Situs Silk Road Ditutup, Pasar Gelap Narkoba Online Justru Meningkat 100 Persen

Konsultan influenza dan ketua Ikatan Spesialis Influenza Australia (ISG), Dr Alan Hampson, mengatakan, dalam satu tahun, rata-rata, pihaknya bisa memperkirakan sekitar 10% dari populasi akan terkena flu tapi tahun ini ia memperkirakan angka itu bisa meningkat menjadi 15% .

"Tahun ini memiliki semua tanda-tanda dari puncak musim, namun masih ada kesempatan bagi warga untuk divaksinasi," ujarnya.

BACA JUGA: Studio Film Canberra Dikontrak Produksi 10 Film oleh Produsen Film China

Namun, para dokter mengatakan, tak terlalu terlambat untuk mendapatkan vaksin flu tahunan, meskipun Australia sudah hampir setengah jalan melalui musim flu.

Vaksin tersedia

Dokter umum yang juga wakil ketua ISG, Dr Rod Pearce, mengakui, adanya aktivitas flu yang lebih tinggi dari biasanya ini mungkin disebabkan kesulitan dalam mengakses vaksin pada awal tahun, tetapi menekankan bahwa hal ini tak lagi menjadi masalah.

"Dokter umum memiliki vaksin di klinik mereka dan mereka secara aktif mendorong warga untuk melakukan vaksin, karena dalam waktu sepuluh hari atau dua minggu, vaksin akan efektif," katanya.

Ia mengutarakan, studi sebelumnya telah menunjukkan ketersediaan vaksin, dan seorang dokter yang menganjurkannya sangat mempengaruhi partisipasi tetapi mengakui, 3-5% warga tak akan pernah divaksinasi.

"Sangat penting bahwa ketika seseorang ingin divaksin, mereka bisa memilikinya. Ketersediaan itu penting. Bicaralah dengan pasien dan dorong terciptanya dialog terbuka dan jujur [tentang vaksinasi]," tutur Dr Rod.

Flu bisa menyebar ketika berbicara

Ahli pengendalian infeksi di Universitas New South Wales, Profesor Mary-Louise McLaws, mengatakan, benar-benar sulit untuk menghindari wabah flu jika Anda belum divaksinasi.

"Saya akan bertanya ... apakah Anda memiliki kemampuan untuk mengambil beberapa hari libur kerja? Jika Anda tidak, lakukan vaksinasi karena jika Anda pergi bekerja, Anda akan menyebarkannya karena itu sangat mudah menyebar,” ungkapnya.

Ia menyambung, "Flu ditularkan oleh partikel besar dan kecil. Partikel yang besar, seukuran tetesan kecil, berkembang cepat tetapi penyebaran flu oleh partikel kecil, setelah batuk dan berbicara, bisa menyebar hingga 2,5 meter.”

"Partikel Influenza dapat menyebar dengan hanya berbicara dan bernapas sehingga, jika seseorang mengerami 'flu, mereka yang paling infektif dua sampai tiga hari sebelum mereka mendapatkan gejala," tutur sang professor.

Profesor Mary-Louise menjelaskan bahwa orang yang terinfeksi itu bisa duduk di bus atau kereta api yang sama seperti Anda dan akan menyebarkan virus flu tanpa tanda-tanda yang jelas, yang merupakan salah satu alasan mengapa flu begitu sulit dikontrol.

"Anda harus sangat waspada akan cuci tangan dan batuk anda," sebutnya.

Anda juga harus mencoba dan menghindari menyentuh wajah Anda sebanyak mungkin, karena partikel virus akan mencari jalan ke dalam hidung Anda. Hal ini dapat terjadi jika Anda meletakkan jari Anda ke atas hidung Anda atau bahkan menyentuh mata Anda. (Virus di mata dapat melakukan perjalanan ke hidung melalui saluran air mata.)

Jadi, mencuci tangan secara teratur akan menyingkirkan kuman ini sebelum mereka bisa membahayakan Anda. Menjaga tangan Anda dari wajah - terutama mata dan hidung - juga membantu. Penelitian Profesor Mary-Louise sendiri telah menemukan, manusia menyentuh wajah mereka hingga 23 kali per jam, dan setengah dari aktivitas itu melibatkan mulut, hidung dan mata.

Para dokter mendorong warga untuk mempertimbangkan keluarga dan rekan kerja jika mereka merasa tak sehat dengan gejala serupa flu yakni demam dan nyeri otot. Profesor Mary-Louise merekomendasikan isolasi diri dan berhati-hati dalam menggunakan dan membuang tisu serta mencuci tangan dengan seksama, karena sabun dan air membunuh virus, ditambah dengan penggunaan antiseptik tangan berbasis alkohol.

Diperkirakan sekitar 1.500 sampai 3.500 warga Australia akan mati akibat menderita flu, dan Dr Alan mengatakan, akan ada perkiraan biaya sistem kesehatan senilai 85 juta dolar (atau setara Rp 850 miliar) dan ketika Anda memikirkan dampaknya ke industri dan bisnis, itu jauh lebih besar.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekerja Tambang Australia Gunakan Penis dan Urin Palsu Siasati Tes Narkoba

Berita Terkait