jpnn.com - GARA-GARA isu praktik dukun santet, warga Gampong Meunasah Dayah, Kemukiman Adan, Mutiara Timur, Pidie, Aceh membakar lokasi penggilingan tebu serta kandang sapi di TKP. Dua tempat itu adalah milik M Yunus Adam, 65 yang dituduh masyarakat sebagai pelaku guna-guna berilmu hitam.
Beruntung, sebelum amuk massa terjadi, Yunus sudah diamankan aparat kepolisian. Sehingga hal-hal tak diinginkan urung terjadi. Meski demikian, dua lokasi kepunyaan Yunus musnah dimangsa si jago merah sekira pukul 16.30, Rabu (20/11) sore.
BACA JUGA: Duo Janda Edarkan Sabu-Sabu
Menurut keterangan yang dihimpun Metro Aceh (JPNN Group), sejak Rabu (20/11) siang warga desa Gampong Dayah Adan sudah geram dan menggelar pertemuan untuk membahas soal Yunus. Warga menuduh dia adalah biang kerok praktek dukun santet. Apalagi selama ini ada penduduk setempat yang menjadi korban, sakit-sakitan lalu meninggal lantaran dikirim ilmu hitam.
Hingga pada kemarin sore, warga lalu menggelar musyarawarah di meunasah pada Kamis (14/11). Pada kesempatan tersebut ada 12 orang kemasukan roh halus. Mereka kerasukan lantas menyebut-nyebut nama M yunus sebagai pelaku teluh.
BACA JUGA: Wanita Simpanan Suami, Ajak Anak Pesta Sabu
"Jadi kami menduga Yunuslah pelakunya. Puncaknya lalu kemarin tanpa dikomando, warga turun dan beramai-ramai melakukan pembakaran terhadap penggilingan tebu, serta kandang sapi milik Yunus," ujar salah satu penduduk Dayah Adan kepada Metro Aceh.
Beruntung polisi yang mendapatkan informasi awal itu langsung bergerak mengamankan Yunus sebelum warga mengamuk.
BACA JUGA: Kakek Terjaring Razia Saat Jajan PSK
Sementara itu Kapolsek Mutiara Timur AKP Ricky Elfian.SE, kepada Metro Aceh Rabu (20/11), mengaku, hingga saat ini dugaan dukun santet tidak dapat dibuktikan dan dihukum tidak ada delik yang bisa menghukumnya. Kemudian pihaknya sedang menyelidiki pembakaran TKP.
"Tapi kami tetap selidiki siapa dalang dibalik pembakaran harta benda milik M.Yunus," jelasnya. Tambah Kapolsek, hingga saat ini belum mengantongi nama tersangka pembakar kandang sapi. Setelah kejadian warga tidak menginginkan keluarga M.Yunus berada dikampung dan aparat langsung memulangkan mereka ke lokasi asal di Pidie Jaya.
"Kami telah mengamankan M.Yunus agar tidak diamuk warga," tegas Kapolsek. Sedangkan dari hasil pemeriksaan polisi, M.Yunus mengaku tidak pernah menyantet siapa-siapa. "Saya berani bersumpah bahwa tidak pernah menyantet warga disini, saya berani bertanggung jawab," demikian sebut Kapolsek menirukan ucapan M.Yunus saat diperiksa. (mir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Perkosaan Minta Polisi Serius Buru Pelaku
Redaktur : Tim Redaksi