jpnn.com - MANADO - Lagi, dua gadis asal Minahasa Selatan (Minsel) ‘Keke’, menjadi korban perdagangan manusia (trafficking). Kasus tersebut terkuak, ketika Bunga (19) - nama samaran, warga salah satu desa di Kecamatan Tenga dan Bretney (20)-nama samaran-, warga salah satu desa di kecamatan Sinonsayang, kabur dari salah satu tempat hiburan malam di Kota Timika. Menurut pengakuan dua korban, mereka dikirim oleh VL alias Var.
Informasi yang dirangkum Posko Manado (JPNN Group) menyebutkan, VL mengiming-imingi kedua korban pekerjaan di Jayapura dengan gaji lumayan besar. Termakan rayuan VL, kedua korban akhirnya sepakat.
BACA JUGA: Begini Modus Bapak 3 Anak Itu Sebelum Iuk Iuk ABG
Keduanya diberangkatkan sekitar pertengahan Maret lalu. Namun, harapan kedua gadis ini sirna. Pasalnya, kedua gadis ini bukan dikirim ke Jayapura, melainkan ke Timika dan dipekerjakan di sebuah Pub (tempat hiburan malam, red).
Selama tiga bulan di sana, kedua korban terus berupaya untuk melarikan diri, namun upaya mereka selalu gagal, karena keduanya selalu diawasi oleh anak buah pemilik Pub.
BACA JUGA: Gudang Pabrik New Era Dilalap Si Jago Merah
Pada awal Mei 2016, kedua korban berhasil lolos dari pengawasan, dan melarikan diri, lalu minta perlindungan pada salah satu anggota kerukunan Tumpaan, Amurang, Tenga (Turangga) di Timika. Bahkan kedua korban berhasil mengambil foto tersangka dan pemilik pub yang diduga terlibat Trafficking.
Mantan anggota DPRD Minsel, Karel Lakoy mengatakan aksi trafficking yang terjadi di Minsel selama ini sudah sangat meresahkan warga.
BACA JUGA: Bapak 3 Anak Garap ABG: Pas Gituan Dia Nggak Berdarah
Lakoy meminta kepada kepolisian untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus yang dialami kedua gadis asal Minsel yang diduga diperdagangkan ke tanah mutiara hitam.
“Rancananya kedua korban akan dipulangkan ke kampung halamannya dalam waktu dekat ini,” ujar Lakoy.
Dia meminta instansi terkait dan pihak kepolisian untuk menjamin keselamatan kedua korban.
Ia mengingatkan instansi teknis Pemkab Minsel harus lebih peka melihat masalah sosial seperti ini.
“Setelah urusan dengan Polres Timika selesai, kedua korban akan dipulangkan lewat bantuan kerukunan Turangga di Timika, dan akan melaporkan kasus ini ke Polres Minsel karena Tempat kejadian Perkara (TKP) terjadi di Minsel,” ujar Lakoy.
Kapolres Minahasa Selatan AKBP Benny Bawensel, didampingi Kasat Reskrim AKP M Ali Tahir, mengaku belum menerima informasi dan laporan kasus tersebut. “Kalau ada, segera laporkan. Kami segera menindaklanjutinya,” ujarnya.(JPG/posko manado)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SIMAK! Ini Perkembangan Terbaru Hongkong Airlines yang Turbulensi
Redaktur : Tim Redaksi