jpnn.com - JAKARTA - Garuda Indonesia menjadi salah satu maskapai yang terkena dampak paling parah akibat kebakaran yang terjadi di Terminal 2E Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Minggu (5/7) pagi. Setidaknya ada sekitar 80 penerbangan Garuda yang mengalami keterlambatan alias delay akibat kebakaran itu.
Imbas keterlambatan itu adalah penumpukan penumpang. Untuk mengatasinya, maskapai pelat merah itu menambah jumlah personelnya di lapangan.
BACA JUGA: Sriwijaya Air Terbangi Lagi Rute Jakarta-Pekanbaru
"Kami telah menurunkan personel family assistance center (FAC) dan personel tambahan PT Gapura Angkasa untuk mendukung kegiatan operasional penerbangan di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno Hatta," ujar pelaksana harian VP Corporate Communications Garuda Indonesia, M Ikhsan Rosan.
Selain itu, Garuda Indonesia juga menerapkan kebijakan pembebasan biaya bagi para penumpang yang akan melakukan pembatalan penerbangan, perubahan jadwal, serta pengembalian uang tiket (refund) yang diakibatkam insiden tersebut.
BACA JUGA: Kena Imbas Delay, Garuda Indonesia Kerahkan Boeing 747-400
Garuda juga mengimbau para penumpang untuk melakukan re-schedule penerbangan bagi yang memiliki jadwal penerbangan Minggu (5/7). Hal itu untuk menghindari terjadinya penumpukan penumpang di bandara.
Kepada para penumpang yang akan melakukan konfirmasi dan pengecekan jadwal keberangkatan penerbangan, dapat menghubungi call center Garuda Indonesia (24 jam) di nomor 021-2351 9999 dan 0804 1 807 807 atau melalui akun @IndonesiaGaruda di Twitter.
BACA JUGA: Separuh Lebih Jumlah Penerbangan Garuda dari Terminal 2 Sudah Normal Lagi
"Garuda Indonesia menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang dialami akibat insiden force majeur tersebut, yang berada di luar kendali kami," tutup Ikhsan.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadin: Pemerintah Ikut Ciptakan Perlambatan Ekonomi
Redaktur : Tim Redaksi