Terminal Bus di Solo Ini Keren Banget

Sabtu, 23 Desember 2017 – 17:41 WIB
KEREN: Sub Terminal Kerten di Surakarta terlihat lebih rapi dan nyaman usai direvitalisasi. Foto: Damianus Bram/Radar Solo/JPG

jpnn.com, SURAKARTA - Pemerintah Kota Surakarta merevitalisasi Sub Terminal Kerten dan Semanggi. Hasil revitalisasi itu membuat kedua fasilitas umum tersebut menjadi lebih nyaman.

Dua sub terminal itu telah diresmikan penggunaannya, Jumat (22/12). Biaya revitalisasi mencapai Rp 2,3 miliar yang diambil dari APBD Surakarta 2017.

BACA JUGA: Promosi 61 Event pada 2018, Pemkot Solo Sebar Buku Saku

Wali Kota Surakarta F.X Hadi Rudyatmo berharap agar dua sub terminal yang sudah itu bisa meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi umum. Apalagi fasilitasnya nyaman.

“Sudah dilengkapi sarana dan prasarana pendukung lainnya sesuai standar. Seperti ruang tunggu dan ruang transit, musala, MCK, dan lainnya,” ucapnya.

BACA JUGA: Luar Biasa, Solo Gelar 61 Event pada 2018

Sub terminal Semanggi, lanjut wali kota yang beken disapa dengan nama Rudi itu, mampu memaksimalkan jalur transportasi di Solo Selatan. Sebab, saat ini banyak pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut.

BACA JUGA: BNPT-Pemkot Solo Bangun Role Model Pengentasan Kemiskinan

“Nanti ada rumah sakit, BST koridor empat juga lewat sana. Jadi transportasi bisa lebih merata,” urai dia.

Namun, Pemkot Surakarta juga mewanti-wanti para sopir bus harus menaati aturan, terutama tentang larangan mengetem. Kepala Dishub Surakarta Hari Prihatno mengatakan, kebiasaan buruk pada sopir angkutan umum mengetem harus dihilangkan.

“Sub terminalnya sudah jadi, tampilannya pun sedap dipandang mata. Saya pikir di Indonesia belum ada yang seperti ini. Makanya kami harap bus bisa patuh, khususnya tidak boleh mengetem,” tegasnya.

Hari mengaku masih sering menyaksikan sopir bus antarkota dalam provinsi (AKDP) yang parkir menyerong di sekitar alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) saat menaikkan atau menunggu penumpang. Karena itu, kebiasaan buruk itu tak semestinya dilakukan di sub terminal.

“Faktanya memang seperti itu. Lha ini jangan sampai terulang lagi karena fasiltas sudah sangat baik. Ini kan sub terminal, jelas tak boleh mengetem. Konsepnya datang, naikkan penumpang, langsung jalan. Pol (paling lama) lima menit,” ungkap Hari.(rs/ves/bay/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Bersepeda Nasional untuk Kesehatan, Bukan Pencitraan


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler