Anggota Komisi IX DPR yang membidangi TKI dan perburuhan, Poempida Hidayatullah, mengungkapkan bahwa dirinya mendapat banyak laporan dan pengaduan tentang dugaan pemerasan di Terminal IV Bandara Soekarno-Hatta. Menurut Poempida, laporan tentang dugaan pemerasan itu memang perlu diklarifikasi untuk menelusuri keberarannya.
"Tapi terlepas dari benar atau tidaknya laporan soal dugaan pemerasan, faktanya ada TKI yang mengeluhkan permasalahan itu. BNP2TKI harus tetap meresponnya dengan memperbaiki dan meningkatkan pelayanan terhadap TKI di terminal IV," kata Poempida di Jakarta, Jumat (14/9).
Politisi Partai Golkar itu menambahkan, bisa jadi adanya penyimpangan di Terminal IV karena kurangnya pengawasan. Peompida juga mengatakan, saat ini pengawasan terhadap BNP2TKI juga kurang optimal. "Jadi kalau ada hal-hal mencurigakan yang muncul di permukaan itu terkait operasional Terminal IV, itu wajar karena memang BNP2TKI kurang diawasi dengan baik," katanya.
Sebelumnya, dalam raker Komisi IX DPR dengan BNP2TKI kemarin (13/9), persoalan premanisme di Terminal IV Bandara Soekarno-Hatta menjadi bahasan hangat. Anggota Komisi IX DPR, Anshori Siregar, mengungkapkan bahwa sudah banyak TKI yang mengaku ketakutan saat berurusan di Terminal IV Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.
Sementara Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, mengungkapkan, pihaknya sudah lama mendapat laporan tentang oknum-oknum di Terminal IV Bandara yang menyasar TKI. Disebutkan, TKI yang baru datang dari luar negeri sering jadi korban pemerasan.
Mengutip rekomendasi Pelapor Khusus PBB untuk hak buruh migran yang sudah datang ke Indonesia, Anis mengatakan bahwa persoalan di Terminal IV Bandara itu sudah menjadi sorotan internasional. "Pada 2006, Pelapor Khusus PBB sudah merekomendasikan kepada Indonesia agar terminal TKI dibubarkan," ucap Anis.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusuf Pernah Praktek Pengobatan Tradisional
Redaktur : Tim Redaksi