jpnn.com, ACEH SELATAN - Seekor harimau sumatra ukuran dewasa meneror warga di Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan.
Harimau sumatra tersebut dilaporkan memangsa dua ekor kambing ternak warga setempat.
BACA JUGA: Trimedya Sebut Polisi Tak Terbuka Soal Barang Bukti Penembakan Brigadir J, Senjata & Proyektil
Kepala Resor Konservasi Wilayah 15 Tapaktuan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Wirli di Aceh Selatan, Sabtu, mengatakan satwa liar dilindungi tersebut dilaporkan memangsa kambing warga pada Jumat (15/7) magrib.
"Harimau tersebut dilaporkan mangsa dua ekor kambing di sebuah kandang di belakang SDN 2 di Desa Batu Itam, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan," kata Wirli.
BACA JUGA: Ladang Ganja Seluas 1 Hektare Ditemukan di Gayo Lues
Keberadaan harimau sumatra memangsa hewan ternak tersebut, membuat masyarakat setempat resah. Masyarakat juga diminta mewaspadai kemunculan satwa liar dilindungi tersebut.
Wirli mengatakan tim Resor Konservasi Wilayah 15 Tapaktuan BKSDA Aceh sudah turun ke lokasi harimau dilaporkan memangsa dua ekor kambing masyarakat tersebut.
BACA JUGA: Kematian Brigadir J Penuh Kejanggalan, Komnas HAM Ungkap Soal Hal Ini, Tak Disangka
"Tim juga sudah memeriksa lokasi serta memasang kamera pemantau. Jika nanti ditemukan keberadaan harimau tersebut, kami upayakan penggiringan kembali ke kawasan hutan," kata Wirli.
Wirli mengatakan masyarakat juga meminta pemasangan perangkap. Namun, pemasangan perangkap belum bisa dilakukan karean harus mendapat izin dari BKSDA Aceh.
"Jika sudah dapat izin, kami akan pasang perangkap harimau tersebut. Kami mengimbau masyarakat berhati-hati dan tidak keluar rumah apabila tidak ada keperluan penting. Kemudian, tidak ke kebun sendirian," kata Wirli.
BACA JUGA: Buntut Kasus Mas Bechi, Ponpes Shiddiqiyah Jombang Langsung Ditinggal Para Santri
Harimau sumatra merupakan satwa dilindungi di Indonesia. Berdasarkan daftar satwa lembaga konservasi internasional, IUCN, harimau sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatra, berstatus kritis dan berisiko punah di alam liar.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean