Ternyata Diet Rendah Lemak Cukup Berbahaya

Selasa, 22 Agustus 2017 – 12:12 WIB
Ilustrasi Foto: Jawa Pos/dok.JPNN.com

jpnn.com - Mengurangi konsumsi lemak memang ada baiknya, asalkan masih dalam batas minimal yang dianjurkan.

Jika Anda menguranginya terlalu ekstrim, maka Anda bisa terkena serangan penyakit.

BACA JUGA: Atasi Alergi Anak dengan 3 K

Berikut adalah bahaya diet rendah lemak, seperti dilansir laman Care2, Minggu (20/8).

1. Infertilitas

BACA JUGA: Empat Penyakit Serius Ditanggung BPJS Menguras Biaya

Asupan lemak rendah bisa menyebabkan ketidaksuburan dan ketidakseimbangan hormon pada wanita.

Penelitian menunjukkan bahwa diet dengan susu rendah lemak bisa meningkatkan risiko infertilitas, sementara diet dengan susu berlemak tinggi justru bisa menurunkan risikonya.

BACA JUGA: Makanan Ini Mampu Melawan Berbagai Jenis Bibit Penyakit

Studi lain menunjukkan bahwa diet rendah lemak bisa memengaruhi keteraturan siklus menstruasi. Pria juga tidak aman. Studi ini menemukan bahwa diet rendah lemak menurunkan kadar testosteron.

Mengonsumsi lemak dalam jumlah cukup untuk menurunkan risiko infertilitas dan meningkatkan dorongan seksual Anda.

2. Risiko depresi lebih tinggi

Tahukah Anda bahwa 60 persen otak Anda terbuat dari lemak? Dan bahwa lapisan lemak di otak Anda memengaruhi mood Anda?

Diet rendah lemak mengurangi kadar lemak di otak dan akibatnya meningkatkan risiko depresi.

Selain itu, kekurangan omega 3 telah dikaitkan dengan ADHD, gangguan bipolar dan skizofrenia.

Menurut penelitian ini, diet tinggi lemak menurunkan risiko depresi. Tapi perhatikan bahwa lemak-trans juga bisa meningkatkan risiko depresi.

3. Kesehatan jantung yang buruk

Ini adalah kejutan besar bagi banyak orang. Selama bertahun-tahun, diyakini bahwa asupan lemak tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tapi penelitian terbaru membuktikan hal itu tidak benar.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengikuti diet Mediterania (yang menganjurkan asupan lemak tinggi) memiliki risiko diabetes, penyakit jantung dan obesitas, yang lebih rendah.

Jangan takut dengan lemak jenuh. Banyak penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lemak jenuh dan penyakit jantung.

4. Rendahnya penyerapan nutrisi

Lemak meningkatkan penyerapan nutrisi. Hal ini terbukti dalam sebuah penelitian dimana peserta yang makan salad tanpa dressing minyak menyerap lebih sedikit nutrisi dibandingkan dengan mereka yang makan salad dengan dressing minyak.

Peningkatan asupan lemak akan memungkinkan tubuh Anda menyerap lebih banyak nutrisi larut lemak seperti vitamin A, D, E dan K.

5. Meningkatnya rasa lapar

Diet rendah lemak meningkatkan rasa lapar dengan dua cara. Satu, asupan lemak rendah mengacaukan ghrelin (hormon kelaparan) dan insulin yang membuat lebih sulit bagi Anda untuk mengendalikan rasa lapar dan nafsu makan.

Kedua, makanan rendah lemak dan bebas lemak memiliki rasa kenyang rendah yang berarti mereka tidak akan membuat Anda kenyang lama.

6. Berat badan

Diet rendah lemak bukanlah yang terbaik untuk menurunkan berat badan. Studi ini menemukan bahwa orang yang melakukan diet rendah lemak memiliki total pengeluaran energi rendah (TEE). Dan akibatnya, mereka membakar kalori dalam jumlah sedikit.

Fakta bahwa diet rendah lemak meningkatkan rasa lapar juga tidak akan membantu. Seperti yang mungkin Anda ketahui, hampir tidak mungkin menurunkan berat badan dan mempertahankannya jika Anda lapar sepanjang waktu. (fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saya Begitu Senang hingga Berpikir untuk Menangis


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler