Ternyata Hanya 10% Alkes Produksi Dalam Negeri

Selasa, 20 Maret 2018 – 09:35 WIB
Menkes Nila Moeloek. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ternyata hanya 10 persen alat kesehatan (alkes) di Indonesia yang diproduksi dalam negeri. Untuk itu Kementerian Kesehatan mendorong riset dan pengembangan alkes di tanah air.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyebutkan, perkembangan jumlah industri alat kesehatan (Alkes) dalam negeri pada awal tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 25,3 persen atau 27 industri.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Obat Senilai Rp 500 M

Sehingga saat ini telah ada 242 industri dengan jenis alat kesehatan yang diproduksi sebanyak 294 jenis.

”Peningkatan ini menggambarkan potensi perkembangan industri alat kesehatan, tentunya harus sejalan dengan peningkatan teknologi produk alat kesehatan nasional,” kata Nila pada pembukaan workshop Peningkatan Kemanfaatan Alat Kesehatan Dalam Negeri di Jakarta, Senin (19/3).

BACA JUGA: Menkes Pastikan Orang Gila Tak Bisa Diajari Menganiaya Ulama

Pengembangan industri Alkes ini diarahkan melalui pengembangan yang inovatif berbasis riset. Karena itu, diharapkan keberadaan lembaga riset dan pendidikan tinggi di Indonesia yang cukup banyak menjadi sumber munculnya riset-riset inovatif di bidang alat kesehatan.

Alkes berbasis riset membutuhkan tahapan uji klinik dalam memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan manfaat.

BACA JUGA: Menteri Nila Imbau Wartawan Rutin Cek Kesehatan

Untuk memfasilitasi uji klinik itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 63 tahun 2017 tentang Cara Uji Klinik Alat Kesehatan yang Baik.

Adanya Permenkes tersebut diharapkan kendala yang terkait dengan uji klinik alat kesehatan dapat teratasi.

Sehingga Indonesia mampu menghasilkan alat kesehatan berbasis riset dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen Alkes berbasis riset.

Sementara itu pasar alat kesehatan nasional memiliki pertumbuhan hingga 12 persen pertahun. Kebutuhan Alkes meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan pelayanan kesehatan, terutama dalam memenuhi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Namun demikian, perkembangan industri Alkes ini diharapkan bisa mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada 2019.

Ditemui dalam acara yang sama, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maura Linda Sitanggang menuturkan, pemerintah tengah membuka peluang sebesar-besarnya bagi industri alkes.

”Target sekarang adalah apa yang bisa kita buat sendiri, harus kita buat. Supaya produk dalam negeri meningkat,” tutur Linda.

Untuk mendukung industri alat kesehatan dalam negeri, Linda mengatakan Kemenkes telah memiliki e-katalog. Barang-barang yang dipamerkan dalam e-katalog lebih banyak barang yang diproduksi dalam negeri.

Linda menambahkan, pemerintah membuka peluang untuk berinvestasi dibidang alat kesehatan. Selain itu juga mempermudah pengurusan registrasi hasil riset untuk dipasarkan. (lyn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungi Asmat, Menkes dan Mensos Kaget Bandara Mirip Warteg


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler