Ternyata Idham Aziz Punya Gaya Sama dengan Tito Karnavian

Senin, 28 Oktober 2019 – 20:57 WIB
Irjen Idham Azis (dua kiri). Foto: Elfany Kurniawan/JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Kabareskrim Polri Komjen Idham Aziz sebagai calon tunggal Kapolri yang ditunjuk Presiden Jokowi dinilai memiliki kapasitas dan kompetensi untuk memimpin Polri. Sebab, Komjen Idham Aziz memiliki style atau gaya memimpin seperti mantan Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian.

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISEES) Bambang Rukminto mengatakan Idham memiliki latar belakang kesatuan yang sama di kepolisian dengan Tito Karnavian.

BACA JUGA: Boni Hargens: Keputusan Mencalonkan Idham Azis Sebagai Kapolri Sangat Tepat

“Bahwa background-nya dari satuan-satuan tugas itu juga memengaruhi terhadap style dalam memimpin. Pak Idham Aziz dari Bareskrim dan kebetulan juga pernah di Densus, ini mengikuti jejak dari Pak Tito. Saya rasa dengan background yang seperti itu kebijakan-kebijakannya juga tidak akan pernah lepas dengan style yang sama dengan Pak Tito," kata Bambang kepada wartawan, Senin (28/10).

Menurut Bambang, penunjukan Idham sebagai calon tunggal Kapolri tidak terlepas dari Tito. Dia menilai Tito yang saat ini menjabat sebagai Mendagri ingin memastikan kebijakannya sebagai Kapolri dapat diteruskan.

“Di mana, Pak Tito ingin memastikan bahwa kebijakan-kebijakannya akan diteruskan oleh pengganti yang sesuai dengan style beliau," paparnya.

Selain itu, kata Bambang, pemilihan calon Kapolri juga berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan oleh Dewan Jabatan dan Kepangkatan tinggi (Wanjakti) Polri. Dia mengatakan Wanjakti menilai Idham layak dan berkompeten untuk memimpin Polri ke depan.

"Pertanyaannya adalah jika Wanjakti sudah dilakukan, kenapa hanya muncul satu nama? Bahwa kemudian hanya muncul satu nama kemungkinan itu keputusan dari tubuh Polri," jelasnya.

Bambang menegaskan, penunjukkan Idham sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Jokowi kepada DPR sudah berdasarkan undang-undang yang berlaku. Menurutnya, DPR hanya melakukan fit and proper test terhadap calon Kapolri yang diserahkan presiden.

"Terkait dengan UU (Polri) Tahun 2002, Pasal 11 itu tidak ada yang menyatakan presiden harus mengusulkan satu nama, DPR hanya setuju atau tidak setuju," kata Bambang.

Sebelumnya diberitakan, Tito telah berhenti dari jabatan dan anggota Polri karena ditunjuk Presiden Jokowi menjadi mendagri. Jokowi berkirim surat ke DPR menyampaikan Idham sebagai kandidat tunggal pengganti Kapolri.

Diketahui, Komjen Idham Aziz merupakan salah satu perwira tinggi (Pati) Polri yang berprestasi. Berbagai jabatan di Korps Bhayangkara pun pernah ditempati hingga ke kursi Kepala Bareskrim Polri.
Selain kariernya cemerlang, Idham juga sering dilibatkan dalam tim satuan tugas untuk mengungkap perkara-perkara yang menjadi sorotan publik karena punya latar belakang sebagai reserse dan antiteror.

Pada bulan Desember 2001, Idham tercatat menjadi anggota Tim Kobra untuk menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto di bawah pimpinan Tito Karnavian. Saat itu Idham bertugas di Unit Harda Polda Metro Jaya.

Selanjutnya, Idham juga ikut menumpas dua teroris kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Saat itu Idham menjabat sebagai Kapolda Sulteng. Saat menjabat direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Idham mengungkap pelaku kasus pembunuhan dan sodomi 14 anak jalanan yang ditangkap pada tanggal 9 Januari 2010.

Saat jadi Kapolda Metro Jaya, Idham mengungkap kasus penyelundupan narkotika jenis ganja seberat 1,3 ton dari Aceh ke Jakarta dan sabu-sabu 1,6 ton dari Taiwan di Anyer, Banten. Selain itu, Idham juga berhasil menjaga situasi keamanan di Jakarta tetap kondusif saat ibu kota menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Idham juga terlibat dalam Operasi Camar Maleo bersama TNI untuk menangkap kelompok teroris Santoso di wilayah pegunungan Poso, Sulteng, awal 2015.(boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler