Ternyata Ini Alasan Brigjend TNI (Purn) Dedi Hernadi Bergabung di PRIMA

Kamis, 12 Mei 2022 – 09:02 WIB
Ketua MPP Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) Mayjend TNI (Purn) R Gautama Wiranegara foto bersama Brigjend TNI (Purn) Dedi Hernadi (kanan). Foto: Dok. PRIMA

jpnn.com, JAKARTA - Brigadir Jenderal TNI (Purn) Dedi Hernadi Sadeli memilih untuk bergabung di Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA).

Dedi Hernadi menilai PRIMA konsisten dalam membela kepentingan rakyat kecil. Selain itu, dia memandang partai yang dideklarasikan pada 1 Juni 2021 ini mampu mewujudkan terciptanya masyarakat adil dan makmur berdasarkan cita-cita Pancasila.

BACA JUGA: PRIMA: Pilpres 2024 Harus Bebas dari Polarisasi Politik Seperti 2014 & 2019

Hal itu yang mendasari Brigadir Jenderal TNI (Purn) Dedi Hernadi Sadeli bergabung dengan PRIMA.

Menurut dia, cita-cita partai yang dipimpin Agus Jabo Priyono tersebut sejalan dengan perjuangannya selama ini. 

BACA JUGA: PRIMA: Indonesia Harus Lebih Keras Suarakan Ketidakadilan Dunia

Berdasarkan SK DPP PRIMA No. 15.22/MPP/DPP-PRIMA/V/2022, mantan Wakil Rektor IV Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) ini ditetapkan sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PRIMA Jawa Barat.

“Saya melihat visi Prima yang mendasari perjuangannya untuk senantiasa membela kepentingan rakyat kecil dalam rangka mewujudkan terciptanya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila,” ujar Dedi dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/5).

BACA JUGA: Partai Gelora Siap Menghadapi Proses Verifikasi Parpol Peserta Pemilu 2024

Dedi menilai pemerintah saat ini telah melakukan serangkaian upaya untuk tetap menjaga stabilitas nasional dan mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia, yakni terwujudnya masyarakat adil dan makmur.

Hanya saja, lanjut dia, upaya itu terkesan belum optimal lantaran dirusak oleh oknum yang mengutamakan kepentingannya sendiri dan mengabaikan kepentingan rakyat kecil.

“Dengan demikian, resultan dari berbagai upaya tersebut terkesan makin menjauhkan dari kemakmuran dan keadilan,” ujar Dedi.

Dedi juga mengungkapkan semangat perjuangan prajurit dalam membela, mengawal dan menjaga integritas bangsa dari pelbagai ancaman tidak akan pernah mati.

Meskipun, tambahnya, secara alamiah fisik sang prajurit tersebut akan memudar karena fitrahnya sebagai manusia, yakni mengakhiri masa dinas dan kembali ke pangkuan Ilahi.

“Semangat tersebutlah yang selalu berkobar di dada setiap prajurit, terlebih bila melihat realitas kehidupan masyarakat saat ini sedang dihimpit oleh berbagai tekanan tiada henti mendera rakyat di berbagai aspek kehidupan,” ujar mantan Pati Ahli KSAD Bidnag Manajemen Sishankamneg itu.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler