jpnn.com, JAKARTA - Pihak Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap alasan Firli Bahuri ogah meladeni undangan debat terbuka soal tes wawasan kebangsaan (TWK) dengan Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam siaran persnya, Jumat (4/6) menjelaskan lembaganya memang telah menerima undangan debat tersebut dari Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi pada 3 Juni 2021.
BACA JUGA: Ditunggu Anak Buah untuk Debat Terbuka, Firli Bahuri Tak Kunjung Datang
Undangan itu menurut Fikri juga sudah dijawab dengan menjelaskan bahwa Firli tidak bisa memenuhi tantang itu lantaran ingin mengakhiri polemik di ruang publik terkait dengan alih status pegawai KPK menjadi ASN.
Sesuai dengan undangan yang tercantum, kata Fikri, kegiatan debat terbuka itu diselenggarakan di pelataran Gedung Merah Putih KPK yang merupakan area publik.
BACA JUGA: AP Ditangkap, Dia Sudah Menjual 1.252 Surat Bebas Covid-19 Palsu di Bandara
Namun, KPK menyayangkan acara itu kemudian berpindah tempat ke ruang pers Gedung Merah Putih KPK tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
"Kami berharap dukungan publik untuk menciptakan situasi yang kondusif demi kelancaran tugas-tugas pemberantasan korupsi oleh KPK," ujar Fikri.
BACA JUGA: Haris Pergi ke Supermarket, Ditelepon Tetangga untuk Pulang, Sampai di Rumah, Astaga
Sebelumnya Firli tidak memenuhi undangan debat terbuka dengan Giri membahas polemik TWK pada Jumat siang.
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana selaku moderator menyampaikan sudah mengundang Firli untuk menghadiri debat terbuka itu bersama Giri, tetapi tidak hadir.
"Namun, tampaknya belum terlihat sosok Pak Firli di ruangan ini," kata Kurnia.
Kurnia pun selanjutnya memulai acara membahas masalah TWK tersebut dengan Giri yang merupakan salah satu dari 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat dalam asesmen tersebut. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam