Ternyata Ini Alasan Penderita Kanker Tidak Berani Lakukan Deteksi Dini

Jumat, 04 Februari 2022 – 11:27 WIB
Waspadai ciri-ciri kanker payudara TNBC. Foto: AMDC

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan data terkait kasus kanker.

Dia mengatakan data Globocan 2020 menunjukkan bahwa kasus kanker yang paling tinggi di Indonesia ialah payudara dan leher rahim.

BACA JUGA: Letjen TNI Nyoman Cantiasa: Saya Minta Kalian Bertanggung Jawab & Segera Menyerahkan Diri

"Kanker payudara pada tahun 2020, data menunjukkan 65.858 (kasus, red) dan kanker leher rahim 36.633," kata Maxi dalam keterangannya, Kamis (3/2).

Menurut dia, kanker merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia, yakni berkisar 100 juta kematian per tahun.

BACA JUGA: 4 Manfaat Buah Mengkudu, Bisa Cegah Kanker Lho

Untuk itu, Maxi meminta seluruh fasilitas kesehatan untuk meningkatkan layanan deteksi dini bagi pasien penderita kanker.

"Pencegahan harus dilakukan di awal dengan melakukan deteksi dini. Kemudian, melakukan pencegahan dengan mengilangkan faktor risiko," ujar Maxi.

BACA JUGA: Atribut Polri jadi Candaan di TikTok, 3 Orang Ini Langsung Dijemput Polisi

Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Elvieda Sariwati mengatakan aspek budaya dan pembiayaan masih menjadi tantangan dalam menangani kanker di Indonesia.

"Masih ada tantangan yang harus dihadapi, yaitu kepedulian masyarakat bahwa kurangnya pengetahuan, perasaan takut, bahkan malu untuk melakukan pemeriksaan," tutur Elvieda.

Dia menjelaskan pemerintah telah menjalankan strategi untuk menanggulangi permasalahan pada pasien kanker.

Kurangnya pengetahuan menyebabkan masyarakat enggan melakukan pemeriksaan lebih dini.

Elvieda mengatakan kurangnya pengetahuan dan ketakutan masyarakat disebabkan oleh budaya ketimuran yang menganggap bahwa penyakit kanker, khususnya kanker payudara dan leher rahim menjadi hal yang tabu karena harus memperlihatkan organ intim kepada tenaga kesehatan.

Untuk itu, kemenkes melakukan berbagai upaya penguatan dalam layanan penderita kanker seperti peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat.

"Dengan skrining dan deteksi dini, kanker payudara dapat disembuhkan," tandas Elvieda. (mcr9/jpnn)


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler