jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengungkapkan alasan pengusulan penghapusan daya listrik 450 Volt Ampere (VA) untuk rumah tangga miskin.
Menurut Said, pengalihan daya listrik 400 VA ke 900 VA untuk mengatasi kelebihan daya listrik yang kini dialami oleh PLN.
BACA JUGA: Listrik Golongan 450 VA Bakal Dihapus, Tarifnya Bagaimana?
"Masyarakat miskin minimal 900 VA, setidaknya oversupply (kelebihan) berkurang dan demand (permintaan) naik," ujarnya dalam rapat Panitia Kerja Pembahasan RUU APBN 2023 yang dikutip di Jakarta, Selasa (13/9).
Said menjelaskan program pembangunan pembangkit listrik 35 GigaWatt (GW) yang dicanangkan oleh pemerintah telah membuat PLN mengalami kelebihan daya hingga 6 GW.
BACA JUGA: Listrik 450 VA Bakal Dihapus, Pengamat Berikan Catatan Penting
PLN akan memperoleh tambahan 1,4 GW yang membuat total kelebihan menjadi 7,4 GW. Kemudian, tambahan daya baru juga akan masuk sebesar 7,5 GW pada 2026.
Pasokan listrik makin bertambah, seiring dengan program pemerintah mendorong Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dapat membuat PLN kelebihan listrik hingga 41 GW pada 2030.
"Bisa dibayangkan kalau 1 GW itu karena memang take or pay harus bayar 1 GW Rp 3 triliun. Bermanis-manis juga bayar Rp 3 triliun, senyum Rp 3 triliun, merengut Rp 3 triliun, itu tidak bisa diapa-apain wajib bayar saja Rp 3 triliun," kata Said.
Selain itu, Said juga mengusulkan agar pelanggan rumah tangga PLN dengan daya listrik 900 VA dinaikkan menjadi 1.300 VA.
"Daya listrik 450 VA kini sudah tidak zaman lagi. Pemerintah dapat menempuh cara itu tanpa biaya dengan menugaskan PLN mengubah daya listrik pada kotak meteran pelanggan," ungkapnya.
Said juga menawarkan ide untuk mencoba memberikan kompor listrik gratis kepada pelanggan rumah tangga berdaya 450 VA yang dialihkan ke 900 VA, seperti program pemberian gratis tabung elpiji tiga kilogram program konversi minyak tanah ke gas. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul