Yonex Thailand Open

Ternyata Ini Penyebab Greysia Polii Menangis Setelah jadi Juara, Sungguh Sangat Mengharukan

Minggu, 17 Januari 2021 – 20:19 WIB
Greysia Polii. Foto: Badminton Photo - BWF

jpnn.com, BANGKOK - Greysia Polii, pemain bulu tangkis Indonesia spesialis ganda putri mencuri perhatian dunia lantaran menangis terharu, usai memastikan gelar bersama Apriyani Rahayu di Yonex Thailand Open Super 1000, Minggu (17/1).

Setelah memastikan poin terakhir kemenangan di laga final, Greysia berlutut, bersyukur dan berdoa.

BACA JUGA: Lihat Detik-Detik Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Mengukir Rekor Fantastis

Tak lama setelah itu, di bangku pemain, dia menangis. Apriyani yang sepertinya tahu alasan Kak Greys menangis, langsung memeluk.

Greysia menangis bukan karena soal mengukir sejarah di level Super 1000.

BACA JUGA: Greysia Polii pun Menangis di Pelukan Apriyani Rahayu Usai Final Yonex Thailand Open


Foto: Badminton Photo - BWF

Perempuan kelahiran Jakarta 11 Agustus 1987 itu menangis lantaran langsung teringat kepada saudaranya yang telah tiada; Rickettsia.

BACA JUGA: Greysia Polii Resmi jadi Istri Felix Djimin, Oh, Ciuman Pertama Mereka..

Buat Greysia, Rickettsia sudah seperti sosok orang tua baginya sejak ayah mereka meninggal ketika Greys masih balita.

"Dia seperti ayah saya. Dia 18 tahun lebih tua, dia memperlakukan saya seperti anak perempuannya dan saya memandangnya sebagai ayah saya. Setelah ayah saya meninggal dunia ketika saya berusia dua tahun, dia mengurus seluruh keluarga. Dia sangat mendukung karier bulu tangkis saya," kata Polii sambil menangis, seperti dilansir dari laman BWF.

“Dia sudah melihat saya menjadi juara berkali-kali. Namun, sangat menyedihkan buat saya, karena dia menunggu sampai pernikahanku, dan kemudian dia pergi. Dia ingin melihat yang terbaik dalam diri saya, dia menunggu yang terbaik," imbuh Greysia.

Kematian saudaranya itu terjadi sehari setelah pernikahannya pada tanggal 23 Desember.

Greysia mengaku itu merupakan pukulan besar dan saat yang sangat meresahkan bagi seluruh keluarganya.

Apalagi, setelah kematian saudaranya tersebut, beberapa anggota keluarga didiagnosis COVID-19.

“Saya mempersembahkan gelar ini untuk saudara laki-laki saya. Ini merupakan masa yang sulit bagi keluarga saya, dan setelah saudara laki-laki saya meninggal, beberapa dari mereka jatuh sakit, jadi saya datang ke sini dengan hati yang masih tak menentu, atau lebih tepatnya, selalu memikirkan mereka, setiap malam dan setiap hari saya hanya berdoa kepada Tuhan untuk menjaga mereka semua," ujarnya.

“Saya percaya bahwa kejuaraan ini sangat berarti bagi kami, tidak hanya bagi saya, tetapi bagi keluarga saya," imbuh Greysia. (bwf/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler