jpnn.com - JAKARTA - Presiden Jokowi membuka pidato pada sidang tahunan MPR di Senayan, Jakarta, Rabu (16/8) dengan curhat singkat soal Pak Lurah dan Pilpres 2024.
Setelah menyampaikan salam dan menyapa para tokoh bangsa, perwakilan negara sahabat, dan undangan yang hadir, Jokowi pun bertutur.
BACA JUGA: Jokowi Kenakan Pakaian Adat Tanimbar di Sidang Tahunan MPR, Lihat
Kita saat ini sudah memasuki tahun politik. Suasana sudah hangat-hangat kuku.
Dan, sedang trend ini di kalangan politisi dan parpol.
BACA JUGA: Ini Pakaian Adat yang Digunakan Jokowi saat Hadiri Sidang Tahunan MPR
Setiap ditanya capres dan cawapresnya, jawabannya 'belum ada arahan Pak Lurah'.
Mendengar itu hadirin ada yang tertawa, ada juga yang bertepuk tangan.
BACA JUGA: Gerak Cepat, Golkar Sodorkan 2 Nama Kandidat Cawapres Pendamping Prabowo
Jokowi lalu berkata. "Saya sempat berpikir. Siapa ini Pak Lurah."
Sedikit-sedikit kok Pak Lurah. Belakangan saya tahu, yang dimaksud Pak Lurah ternyata....saya.
Ya. Saya jawab saja. Saya bukan lurah. Saya adalah Presiden Republik Indonesia.
Ternyata Pak Lurah itu kode.
Perlu saya tegaskan. Saya ini bukan ketua umum parpol. Bukan juga ketua koalisi partai.
Sesuai ketentuan undang-undang, yang menentukan capres dan cawapres itu adalah partai politik dan koalisi partai politik.
Jadi, saya ingin mengatakan. Itu bukan wewenang saya. itu bukan wewenang Pak Lurah.
Saya paham, ini sudah menjadi nasib seorang presiden. Dijadikan alibi, dijadikan tameng.
Jokowi lalu bicara apa adanya. "Bahkan, walau kampane belum dimulai, foto saya banyak dipasang di mana-mana. Sampai ke tikungan-tikungan desa. Bukan foto saya sendirian, ada di sebelahnya bareng capres. Boleh-boleh saja," ujar Jokowi. (sp/jpnn)
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Aristo Setiawan