Ternyata, Pola Makan Nabati Mempengaruhi Pemanasan Global

Selasa, 03 Mei 2016 – 06:31 WIB
ILUSTRASI. FOTO: NCN

jpnn.com - Pola makan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan. Dengan makan lebih sedikit daging dan lebih banyak buah-buahan dan sayuran, maka bisa mengurangi angka kematian. Selain itu, mengurangi emisi pemanasan secara substansial dan menghemat miliaran dolar setiap tahun untuk biaya kesehatan dan kerusakan iklim.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences memprediksi dampak kesehatan dan perubahan iklim dengan pola makan nabati.

BACA JUGA: Minuman Hipotonik Ternyata Aman Dikonsumsi Setiap Hari

“Kami tidak mengharapkan semua orang untuk menjadi vegan,” kata pemimpin penulis, Dr. Marco Springmann, seperti dilansir laman NBC, Minggu (1/5).

Tetapi jika mereka melakukannya, mereka akan hidup lebih lama dan membantu mengurangi perubahan iklim.

BACA JUGA: Punya Kebiasaan Alergi? Coba Baca Ini

“Apa yang kita makan sangat memengaruhi kesehatan pribadi kita dan lingkungan global," kata Springmann.

Para peneliti Oxford University meneliti model efek empat diet yang berbeda pada saat ini. Salah satu yang mengikuti pedoman global adalah termasuk jumlah minimum buah-buahan dan sayuran dan batas pada daging merah, gula, total kalori dan diet vegan.

BACA JUGA: Yuk Buat Aroma Terapi Sendiri di Rumah

Mengadopsi diet sejalan dengan pedoman global bisa mencegah 5,1 juta kematian per tahun pada tahun 2050.

Ketika datang ke perubahan iklim, rekomendasi diet yang akan memotong emisi yang berhubungan dengan makanan sebesar 29 persen, mengadopsi diet vegetarian akan memotong emisi sebesar 63 persen dan diet vegan sebesar 70 persen.

Para peneliti menemukan bahwa tiga perempat dari semua manfaat akan terjadi di negara berkembang, meskipun per kapita dampak perubahan diet terbesar terjadi di negara-negara maju, karena tingkat yang lebih tinggi dari konsumsi daging dan obesitas.

“Penelitian ini mengamati perbedaan regional yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi intervensi yang paling cocok untuk produksi pangan dan konsumsi," kata Springmann.

Misalnya, konsumsi daging merah lebih rendah akan memiliki efek terbesar di Asia Timur, Barat dan Amerika Latin, sementara meningkatkan asupan buah dan sayuran ditemukan menjadi faktor terbesar dalam memotong kematian di Asia Selatan dan sub-Sahara Afrika.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hindari Gerakan Yoga Ini Saat Haid


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler