Ternyata Pria Lebih Mungkin Meninggal Karena Kanker Payudara Daripada Perempuan

Minggu, 24 November 2019 – 05:58 WIB
Kanker Payudara. ILUSTRASI. Foto: Laman MSN

jpnn.com, JAKARTA - Sebuah studi yang dilakukan oleh Vanderbilt University menyebutkan pria yang didiagnosis mengidap kanker payudara lebih mungkin meninggal karena penyakit ini daripada rekan perempuan mereka di semua tahap. 

Faktor-faktor seperti merokok, minum, dan gaya hidup yang kurang gerak juga bisa membuat pria lebih rentan terhadap kematian akibat kanker payudara.

BACA JUGA: Bangun Kesadaran Masyarakat untuk Mengurangi Kanker Payudara Stadium Lanjut

Studi yang dipublikasikan dalam JAMA Oncology menemukan bahwa pria memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi akibat kanker payudara bahkan ketika karakteristik klinis, seperti jenis kanker, cara perawatan dan akses ke perawatan diperhitungkan.

Perbedaan tersebut berasal dari analisis data senilai 10 tahun dari National Cancer Database, menurut laporan berita Universitas Vanderbilt.

BACA JUGA: Linda Gumelar Ajak Para Pria Deteksi Dini Kanker Payudara

Data dikumpulkan dari 1 Januari 2004 hingga 31 Desember 2014, dan meneliti 1,8 juta pasien wanita dan 16.025 pasien pria.

Selama lima tahun, pasien pria adalah 19 persen lebih mungkin meninggal akibat kanker payudara daripada pasien wanita.

BACA JUGA: Waspada, Polusi Udara Tingkatkan Risiko Kanker Paru

Fakta bahwa 85 persen kasus kanker payudara pria adalah ER-positif - artinya sel-selnya tumbuh sebagai respons terhadap estrogen, menurut American Cancer Society - daripada pada wanita (75 persen), seharusnya benar-benar memberi pria peluang yang lebih baik untuk selamat dari kanker.

"Kanker payudara ER-positif adalah jenis kanker di mana pasien biasanya lebih bisa disembuhkan karena dunia medis memiliki perawatan hormon," kata Xiao-Ou Shu, penulis senior penelitian ini, seperti dilansir laman MSN, Selasa (19/11).

"Kami memiliki banyak pilihan perawatan untuk jenis kanker payudara itu. Secara teori, pria seharusnya memiliki hasil yang lebih baik dan memiliki angka kematian yang lebih rendah daripada wanita jika perawatannya sama efektifnya," tambah Shu.

"Lebih banyak penelitian perlu dilakukan untuk menentukan penyebab pasti dari tren ini," jelas Shu.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa pria cenderung kurang patuh dengan perawatan hormon daripada wanita.

Lebih lanjut, Shu juga menyarankan bahwa mungkin ada beberapa perbedaan biologis yang belum diketahui antara kanker payudara ER-positif pada pasien pria dan wanita.

"Intinya adalah bahwa diperlukan lebih banyak penelitian yang secara khusus berfokus pada kanker payudara pria," pungkas Shu.

Tahun ini, sekitar 2.670 pria di Amerika Serikat diperkirakan akan didiagnosis menderita kanker payudara, menurut BreastCancer.org.

Ini sedikitnya kurang dari satu persen dari jumlah wanita yang diperkirakan menderita kanker payudara, yaitu 268.600.

Dari setiap jenis kanker, baik wanita dan pria kemungkinan besar meninggal karena kanker paru-paru dan bronkial.

Kanker payudara adalah kanker paling mematikan bagi wanita, sedangkan kanker prostat membunuh lebih banyak pria daripada varian penyakit lainnya, menurut data dari UnityPoint Health.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler