Terobosan Inovasi PLN Indonesia Power Diakui Dunia

Senin, 07 Oktober 2024 – 16:11 WIB
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra (ketiga dari kiri) saat menjelaskan proses bisnis Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC) kepada delegasi Banpu Public Company Limited Thailand. Foto dok PLN IP

jpnn.com, JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) terus wujudkan komitmen dengan melakukan inovasi untuk mengakselerasi transisi energi dalam membantu Pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2060.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan transisi energi bagi PLN IP tak hanya sebuah program, melainkan komitmen yang berkelanjutan.

BACA JUGA: Dengan Berbagai Terobosan & Inovasi, PLN Indonesia Power 29 Tahun Melistriki Tanah Air

Berbagai aksi korporasi pun telah dilakukan untuk mengurangi emisi karbon yang berasal dari sektor kelistrikan.

"Pengembangan transisi energi bagi kami tak hanya sebuah program, namun telah menjadi komitmen berkelanjutan. Penghargaan ini jadi bukti keseriusan kami dalam mengelola manajemen energi sesuai ISO:50001," ujar Edwin.

BACA JUGA: Minat Investor Crypto Meningkat, PINTU Perkuat Edukasi di UNAIR

Edwin mengungkapkan untuk menekan penggunaan bahan bakar fosil dan emisi karbon pada sektor kelistrikan, PLN IP juga melakukan dedieselisasi seperti yang dilakukan Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali pada PLTS Hybrid Nusa Penida.

"Di Nusa Penida, Bali beban puncak mencapai 11,3 MW, kami lakukan dedieselisasi pada PLTS Hybrid Nusa Penida 3,5 MW ditambah Battery Energy Storage System sebesar 3 MWh yang dapat berkontribusi 31 persen saat beban puncak. Listrik yang kami hasilkan bersih, karena fokus kami dalam menekan laju emisi," kata Edwin.

BACA JUGA: BKI Raih 2 Penghargaan di Ajang BUMN Business Forum 2024

Edwin melanjutkan, dalam menurunkan emisi karbon pada sektor kelistrikan, PLN Indonesia Power juga telah melakukan program cofiring yang merupakan program pemanfaatan biomassa sebagai energi primer pembangkit.

Hal ini merupakan salah satu inovasi dalam mengurangi konsumsi batu bara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

"Program cofiring ini menjadi salah satu terobosan kami untuk mengakselerasi transisi energi, meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi dan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sektor kelistrikan," tutur Edwin.

Aksi PLN Indonesia Power dalam mengakselerasi transisi energi juga diakui dunia, hal ini terbukti dengan diraihnya penghargaan bergengsi di kancah Internasional.

Salah satunya yakni di ajang ASEAN Energy Awards (AEA) 2024 yang digelar ASEAN Center for Energy di Vientiane, Laos yang bersamaan dengan 42nd ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) and 24th ASEAN Energy Business Forum (AEBF-24).

Melalui 2 unitnya, PLN IP berhasil raih 2 penghargaan yakni PLN IP UBP Bali dengan predikat Winner of the On Grid Local Grid of The ASEAN Renewable Energy Project Awards 2024, dari inovasi berjudul PLN IP UBP Bali’s Solar Hybrid Power Plant Transition to Dedieselization in Nusa Penida Island.

Selain itu, PLN IP UBP Priok juga sukses meraih 2nd Runner Up of The Energy Management in Buildings and Industry pada kategori Large Industry of The ASEAN Energy Efficiency and Conservation Best Practice Awards 2024.

Menteri Energi & Pertambangan Laos Phosay Sayasone mengungkapkan ajang bergengsi di tingkat ASEAN ini menjadi suatu apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang telah berkontribusi pada pengembangan energi di kawasan ASEAN.

"Malam ini kita gelar penganugerahan AEA 2024, sebagai wujud apresiasi pada perusahaan yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam pengelolaan energi di kawasannya. Terima kasih juga atas dedikasi & kolaborasinya selama penyelenggaraan AMEM ini," ungkap Phosay.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler