jpnn.com - JAKARTA- Kecaman terus berdatangan atas temuan sampul kitab suci yang dijadikan bahan membuat terompet perayaan pergantian tahun.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera Aboebakar Alhabsy menegaskan bahwa ini merupakan sebuah penistaan agama yang nyata. "Saya melihat ada unsur kesengajaan. Penggunaan sampul Alquran untuk terompet sangat melukai hati umat islam," ujarnya, Rabu (30/12).
BACA JUGA: Indonesia Belum jadi Negara Maritim, baru Negara Kepulauan
Unsur kesengajaan penggunaan cover kitab suci sebagai bahan baku terompet itu terlihat dari bahan yang ditemukan hingga 2,3 ton. "Jadi persediaan sebanyak itu tidak mungkin bila tanpa kesengajaan," katanya.
Selain itu, terompet didistribusikan oleh toko waralaba berjejaring nasional, dan bukan oleh toko kelontong di kampung. "Jadi, tak mungkin tanpa pengawasan atau quality control," ujarnya.
BACA JUGA: Golkar ARB Siap Wakafkan Kadernya Masuk Kabinet Jokowi-JK
Menurut dia, hal ini tentunya akan meresahkan masyarakat, apalagi isunya sangat sensitif berkaitan sampul kitab suci. Anggota Komisi III DPR itu mengapresiasi sikap aparat kepolisian yang langsung menyisir gerai-gerai toko waralaba untuk mengamankan terompet tersebut. "Langkah sigap aparat kepolisian di beberapa polres di wilayah Jawa ini patut diapresiasi," tegasnya.
Aboebakar meminta kepada Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberikan atensi khusus pada persoalan ini. Polri harus mengusut tuntas persoalan ini melalui ranah hukum. Semua pihak mulai dari produsen, pemilik gudang hingga pemilik jaringan toko waralaba harus diusut hingga tuntas. Jangan sampai publik melihat ketika presiden dilecehkan aparat begitu sigap menangkap pelaku di subuh buta.
BACA JUGA: Wow! Nurdin Halid Pimpin Golkar Sumut
"Sedangkan ketika kitab suci Tuhan dilecehkan aparat hanya diam saja," tuntas Aboebakar. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petugas Gardu Transaksi di Tol Cipali Ditambah, Yakin Bisa Kurangi Macet?
Redaktur : Tim Redaksi