Teroris Poso Punya Bom Berdaya Ledak Tinggi

Rabu, 22 Desember 2021 – 14:18 WIB
Detasemen Gegana Satbrimob Polda Sulawesi Tengah memusnahkan barang bukti enam buah bom lontong milik teroris Poso kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di markas Kompi I Batalyon B Satbrimob Polda Sulteng, Kabupaten Poso, Sulteng, Rabu (22/12). Foto: ANTARA/HO/Humas Polda Sulawesi Tengah

jpnn.com, POSO - Satgas Madago Raya memusnahkan barang bukti enam buah bom lontong milik teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Markas Kompi I Batalyon B Satbrimob Polda Sulawesi Tengah, Rabu (22/12).

Bom lontong yang dilakukan disposal merupakan barang bukti sitaan Satgas Tinombala 2014.

BACA JUGA: Keseharian Bekerja dan Berlatih Silat, MNR Diamankan Densus 88

"Pelaksanaan pemusnahan diketahui memiliki daya ledak tinggi atau high explosive," kata Wakasatgas Humas Ops Madago Raya di Poso, AKBP Bronto Budiono, dihubungi di Poso, Rabu.

Bronto mengatakan bom lontong itu bom pipa PVC yang kesemuanya memiliki daya ledak tinggi.

BACA JUGA: Perusahaan Jasa Ekspedisi di Jaktim Hancur, Karyawan Diserang Secara Membabi Buta

Tiga bom rakitan merupakan hasil kontak tembak aparat keamanan dengan kelompok teroris MIT Poso di pondoknya Jumrian alias Tamar di Desa Tamanjeka Kecamatan Poso Pesisir pada tanggal 19 September 2014.

Selanjutnya tiga buah bom rakitan lainnya merupakan barang bukti hasil kontak tembak personel Brimob Polri di pegunungan Impo Desa Padalembara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso pada 30 Oktober 2014.

Dia menerangkan, sebelum dilakukan pemusnahan barang bukti tersebut diurai oleh tim detasemen Gegana guna mengetahui dan mempelajari unsur yang terkandung dalam bom lontong tersebut.

"Untuk menghindari risiko bahaya dalam penyimpanan barang bukti bom lontong maka dilakukan disposal atau dimusnahkan dengan cara diledakkan," jelasnya.

Dia menambahkan hingga saat ini pengejaran terhadap empat orang sisa DPO teroris Poso terus dilakukan oleh Satgas Madago Raya.

Keempat DPO tersebut yakni Askar alias Jaid alias pak Guru, Muhklas alias Galuh alias Nae, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Suhardin alias Hasan Pranata.

"Kami berharap dukungan dan doa dari masyarakat di Kabupaten Poso, Sigi dan Parimo serta masyarakat Sulawesi Tengah pada umumnya untuk menuntaskan terhadap segala bentuk teror yang dilakukan oleh DPO teroris Poso tersebut," kata dia.

"Kita berharap daerah Kabupaten Poso, Sigi dan Parimo khususnya dan Sulawesi Tengah kembali aman dan kondusif," kata dia. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler