Serangan teroris semakin meningkat saat ini, dan data tahun 2014 lalu menunjukkan lebih dari 32 ribu korban terbunuh di seluruh dunia. Dari segi lokasi, kejadiannya justru kebanyakan terjadi di negara berpenduduk Muslim.
Data dari Institute for Economics and Peace yang setiap tahun merilis Global Terrorism Index menunjukkan terjadinya peningkatan serangan terorisme dalam periode tahun 2000-2014. Korban serangan juga mayoritas warga sipil.
BACA JUGA: Ketika Pengusaha Australia Berkunjung ke Kraton Yogyakarta
Global Terrorism Index menunjukkan bahwa dari segi lokasi kejadian serangan teroris, sangat sedikit terjadi di negara-negara Barat. Dan dari serangan yang terjadi di negara Barat itu, hanya 1 dari 5 serangan dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan Islam.
BACA JUGA: Australia Indikasikan Tak Akan Tambah Pasukan di Timur Tengah
Berapa jumlah korban serangan teroris?
Tahun 2014, tercatat sebanyak 32.685 orang tewas akibat serangan teroris. Angka ini 80 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 18.111 korban tewas.
BACA JUGA: Serba-serbi Transportasi Melbourne dalam Angka
Jumlah korban serangan teroris mengalami peningkatan drastis dalam 15 tahun terakhir. Namun jika dibandingkan dengan korban tewas akibat pembunuhan dalam periode yang sama, jumlahnya 13 kali lebih rendah.
Siapa yang menjadi korban?
Mayoritas korban serangan teroris terjadi di lima negara Muslim: Irak, Nigeria, Afghanistan, Pakistan dan Suriah.
Meskipun lebih banyak serangan terjadi Irak, namun jumlah korban lebih banyak di Nigeria, tempat kelompok teroris Boko Haram dan Funali beroperasi.
Boko Haram dikenal sebagai kelompok teroris paling mematikan, mengalahkan kebengisan ISIS di Timur Tengah.
Dimana yang kondisinya memburuk dan membaik?
Ada penurunan drastis jumlah korban tewas akibat serangan teroris di Pakistan, sekitar 25 persen dari tahun 2013 ke 2014.
Sebaliknya jumlah korban di Nigeria mengalami peningkatan.
Siapa dan apa target serangan teroris?
Warga sipil di jalanan semakin banyak yang menjadi korban. Mereka merupakan target serangan teroris, sekitar sepertiga dari seluruh korban serangan teroris.
Polisi, aparat pemerintah dan tempat usaha lebih sering menjadi target dibandingkan orang atau bangunan terkait agama dan militer.
Kelompok teroris paling keji, Boko Haram dan ISIS, menarget warga sipil, yang mengalami peningkatan dalam dua bulan terakhir.
Apakah negara Barat paling menanggung beban serangan teroris?
Tidak. Rata-rata dalam 15 tahun terakhir, hanya 4,4 persen serangan terjadi di negara Barat, dan jumlah korbannya 2,2 persen dari seluruh korban serangan teroris.
Namun, serangan di negara Barat termasuk yang paling mematikan. 4 serangan besar (11 September di AS, bom Madrid, pembantaian di Norwegia, serta bom London) mencakup 90 persen dari jumlah korban serangan teroris di negara Barat.
Apa motivasi serangan teroris di negara Barat?
70 persen serangan teroris di negara Barat dilakukan oleh apa yang disebut sebagai 'lone wolf' attacks - yaitu serangan yang dilakukan pelaku secara lepas.
Motivasinya utamanya terkait dengan aliran politik, terutama sikap anti pemerintah dan sentimen keunggulan ras kulit putih.
Islam fundamentalis menjadi motivasi serangan yang menyebabkan 19 persen korban tewas. Artinya, hanya 1 dari 5 korban serangan teroris di negara Barat dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan Islam.
Apa dampak yang terjadi di negara dengan serangan teroris terbesar?
Tidak mengejutkan bahwa di negara dengan serangan teroris yang meningkat seperti Irak, Pakistan, Afghanistan, dan Suriah, terjadi peningkatan jumlah orang yang melarikan diri dari negaranya dan menjadi pencari suaka.
Sekitar 70 persen pengungsi yang terdaftar saat ini berasal dari 20 negara yang mengalami serangan teroris paling banyak.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahulu Pantai-Pantai di Sydney Ternyata Bagaikan Septik Tank