PM Australia Malcolm Turnbull dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Barack Obama di sela-sela Pertemuan APEC di Manila, Filipina, Selasa (17/1/2015). Sementara Menlu Julie Bishop mengindikasikan Australia tak akan menambah pasukannya di Timur Tengah.

APEC adalah forum pertemuan ekonomi dunia namun event kali ini di Manila diperkirakan akan didominasi pembicaraan mengenai upaya memberantasan terorisme menyusul serangan Paris pekan lalu.

BACA JUGA: Serba-serbi Transportasi Melbourne dalam Angka

Sebelumnya PM Turnbull telah berbicara dengan Presiden Obama secara singkat dalam forum G20 di Turki, namun pertemuan di Manila akan menjadi pertemuan bilateral resmi pertama bagi kedua pemimpin.

Di forum G20 PM Turnbull juga sempat berdiskusi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang memegang peranan penting dalam penyelesaian konflik di Timur Tengah saat ini.

BACA JUGA: Dahulu Pantai-Pantai di Sydney Ternyata Bagaikan Septik Tank

Menlu Julie Bishop secara terpisah menyatakan kejadian pekan lalu mendorong agenda pemberantasan terorisme sebagai prioritas.

Mantan PM Tony Abbott dalam artikelnya di salah satu suratkabar terbitan Australia mendesak perlunya Australia meningkatkan keterlibatannya secara militer di Timur Tengah.

BACA JUGA: Partai Muslim Australia Diresmikan di Sydney

"Keengganan untuk menghadapi risiko korban militer di luar negeri bisa berakibat bertambahnya korban sipil di dalam negeri," demikian ditulis Abbott.

Namun Menlu Julie Bishop menegaskan, Australia memiliki jumlah 780 personil militer di Timur Tengah saat ini, dengan tugas melatih militer Irak dan menjalankan misi serangan udara.

Menurut dia, setiap upaya menambah upaya dan personil militer haruslah sesuai dengan persetujuan pemerintah Irak dan dalam kerangka hukum internasional.

"Kita akan berdiskusi dengan Presiden Obama mengenai negosiasi yang kini berlangsung antara AS, Rusia dan negara lain guna mengakhiri konflik di Suriah," katanya.

"Australia tidak bertindak secara unilateral. Setiap tindakan militer harus terukur. Mantan PM Tony Abbott menghargai hal ini," kata Menlu Bishop.

Senada dengan Abbott, seorang politisi dari faksi pemerintah Michael Sukkar menyuarakan perlunya Australia dan negara Barat untuk "lebih berani" menggempur kelompok teroris ISIS.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... ASIO : Tidak Ada Bukti Serangan Teroris Seperti di Paris Tengah Direncanakan untuk Australia

Berita Terkait