jpnn.com - JAKARTA -Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan kerjasama diperlukan agar menghindari paham radikal sedini mungkin dengan melibatkan instansi pemerintah. Seperti Kementerian Agama, Pendidikan, dan Perdagangan. Sebab teroris di Indonesia tidak dapat dicegah, namun hanya dikurangi saja.
"Ideologi terorisme sudah ada sejak zaman dulu. Bagaimana mengurangi saja dulu," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, kemarin.
BACA JUGA: Pihak Kampus Dukung Perbaikan Penempatan dan Perlindungan TKI
Tito berharap, memberikan pendidikan terhadap anak-anak di sekolah, seperti mengembangkan nilai kebangsaan, toleransi, dan agama perlu dilakukan lebih massif. Kondisi ini menurut dia adalah misi jangka panjang yang harus diwacanakan oleh Kementerian Agama dan Pendidikan.
Sedangkan pencegahan secara konkrit, jelas Tito, yaitu melibatkan Kementerian Perdagangan dan Badan Pengawasan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (B-POM). Sehingga, tempat penjualan bahan kimia dapat diperketat dan terus diawasi.
BACA JUGA: Sedot APBD Rp 3 Miliar, Kongres HMI tak Jelas
"Zat berbahaya ini, dan importir harus benar-benar diawasi. Kementerian perdagangan dan B-POM. Kita akan melakukan kerjasama," terangnya.
Selain itu, Tito yang seorang mantan kepala divisi Densus 88 Mabes Polri ini menilai, banyak anggota jaringan teroris yang terpaksa ikut lantaran masalah ekonomi. Dalam hal ini, kementerian ekonomi kurang lebih dapat terlibat guna menekan angka terorisme. (mg4/jpnn)
BACA JUGA: Demi Inspirasi, ke Mana-Mana Tenteng Speaker Mini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hak Pasien Pilih Obat yang Lebih Murah
Redaktur : Tim Redaksi