jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) terpilih Partai Damai Sejahtera (PDS), Profesor Sundring Pantja Djati menyatakan optimis mengembalikan kejayaan PDS untuk meraih satu fraksi di DPR RI pada Pemilu mendatang. Karena itu menurut Sundring, seluruh kemampuan akademik dan pengalamannya mengelola organisasi akan dikerahkannya.
"Memimpin PDS, merupakan satu tantangan baru yang harus saya terima. Modal saya, antara lain ilmu pengetahuan yang saya miliki dan pengalaman hidup agar bisa membawa kejayaan PDS," kata Sundring, kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (15/2).
BACA JUGA: PPP Bidik 51 Daerah
Sundring Pantja Djati dan Ir Apri Sukandar masing-masing terpilih sebagai ketua umum dan sekretaris jenderal periode 2015-2020 dalam Musyawarah Nasional II PDS, di yang berlangsung tanggal 13 dan 14 Februari 2015 di Jakarta.
Menurut Guru Besar Universitas Petra Surabaya, Jawa Timur itu, sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, dalam masa kepemimpinnya, PDS tidak akan menjadi partai ekslusif.
BACA JUGA: Kubu Romi: Muktamar Lainnya Sudah Tewas
"PDS tidak akan jadi partai ekslusif. Semua kader kita dorong untuk lebih bersikap terbuka bagi semua komponen bangsa untuk berjuang membangun Indonesia. Apalagi mencapuradukan dengan agama. PDS mengabarkan keselamatan, memberi pencerahan dan damai sejehtera," tegasnya.
Di tempat yang sama Sekretaris Jenderal PDS yang baru, Apri Sukandar menyatakan akan mendorong DPW-DPW kembali merangkul kader yang sudah keluar dari partai. "Kita akan melakukan rekonsiliasi kembali kepada kader di seluruh daerah," katanya.
BACA JUGA: BUMN Disarankan Tingkatkan CSR
Sementara Ketua Dewan Pembina PDS, Denny Tewu menyinggung revisi UU Pilkada yang saat ini tengah berproses di DPR. "Prinsip revisi hendaknya jangan sampai tumpang-tindih antara UU Pilkada dengan UU lainnya terutama yang berkaitan dengan posisi wakil kepala daerah," sarannya.
Dia ingatkan, wakil kepala daerah jangan sampai jadi "matahari kembar" dalam sistem pemerintahan di daerah. Selama ini, wakil kepada daerah sering berharap kepala daerahnya lengser atau tersangkut kasus. "Secara psikologis itu tidak bagus," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... OC Kaligis Tuding Bambang Widjojanto Cengeng
Redaktur : Tim Redaksi