Terpilih Perankan Cinderella Bukan karena Kecantikan

Jumat, 06 Maret 2015 – 05:45 WIB
Salah satu adegan dalam film Cinderella. Lily James bersama Cate Blanchett yang memerankan tokoh jahat. (Disney Enterprise)

jpnn.com - CINDERELLA,  tokoh animasi Walt Disney yang kali pertama diangkat ke layar lebar pada 1950 itu, menjadi inspirasi jutaan anak lebih dari setengah abad lamanya.

Kini Disney kembali mengulang kesuksesan dengan merilis film anyar berjudul sama pada 13 Maret 2015.

BACA JUGA: Jadi Pemeran Utama Film Horor, si Cantik Ini Gugup

Film berdurasi 112 menit tersebut masih mengulang plot cerita yang sama. Sang tokoh utama, Cinderella, menjalani hari-hari penuh penderitaan sebagai pelayan ibu dan dua saudara tirinya.

Cinderella yang ingin mengikuti pesta dansa di istana terhalang oleh ulah ibu dan saudara tirinya tersebut.

BACA JUGA: Ini Kata Revalina soal Kabar Pesta Pernikahannya di Pulau Dewata

Ella, panggilan Cinderella, lalu mendapat bantuan dari peri baik hati yang berpenampilan seperti pengemis. Akhirnya, melalui sepatu kaca yang tidak sengaja tertinggal, Ella kembali dipertemukan dengan pangeran pujaannya. Dongeng legendaris tersebut mendapat sambutan yang cukup positif pada US premiere, LA, Minggu (1/3).

”Mampu menghasilkan kisah Cinderella Disney pada abad ke-21 berarti kamu berada di kursi pengemudi untuk menghadirkan mitos yang telah bertahan sepanjang masa. Karena hal itu menghubungkan semua orang pada level yang mendalam,” kata Kenneth Branagh, director film Cinderella.

BACA JUGA: Donna Harun Pilih Nana Ketimbang Dipanggil Nenek Muda

Hal lain yang menjadikannya tidak biasa adalah kemunculan nama baru yang menjadi pemeran utama tokoh Cinderella. Yakni Lily James, 25.

James sebelumnya dikenal lewat perannya sebagai Lady Rose MacClare dalam serial drama Inggris Downtown Abbey. Namun, Cinderella adalah debutnya yang paling menentukan.

”Bermain sebagai putri Disney adalah yang paling menakjubkan, hal yang luar biasa, dan di sisi lain benar-benar menakutkan. Para putri adalah role model yang hebat. Mereka mengajarkan kepada Anda cara menghilangkan kesedihan dan memiliki hati yang besar,” ungkap pemilik nama asli Lily Chloe Ninette Thomson itu.

James sebenarnya dipilih untuk peran tersebut setelah bintang Harry Potter, Emma Watson, menolaknya. Lewat pidatonya di depan para siswa Loyola Marymount University of Film and Television, Director Kenneth Branagh mengemukakan alasannya.

”Bukan karena kecantikan, kelembutan, atau tingkah lakunya. Tidak, dia dipilih terutama karena suaranya,” ujar Branagh.

James, yang awalnya mengikuti casting untuk peran salah seorang saudara tiri, datang dan melakukan reading.

”Saya ingat direktur casting mengirimi saya kaset. Saya mengambilnya dan mendengarkan suaranya. Itu benar-benar suara untuk memulai sesuatu. Karena kehangatan di dalamnya, warna suaranya itu yang kami butuhkan,” kata Branagh.

James tampil memukau dalam balutan gaun haute couture rancangan Elie Saab pada premiere filmnya. Gaun tersebut, kata dia, adalah mimpi semua gadis kecil di dunia. Lewat akun Instagram-nya, aktris 25 tahun itu juga menyampaikan terima kasih kepada Charlotte Olympia atas clutch istimewa yang didesain untuknya serta Christian Louboutin atas rancangan sepatu ’’kaca’’-nya.

Selain James, film tersebut menghadirkan Cate Blanchett sebagai ibu tiri, Richard Madden sebagai pangeran, dan Helen Bonham Carter sebagai ibu peri. Untuk kawasan Asia, film tersebut akan dirilis akhir Maret. (rim/Hollywood Life/Glamour Magazine/c6/jan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jessica Iskandar Hamil di Luar Nikah, Pengakuan Kakaknya di Sidang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler