Terpuruk karena Mafia Perjudian

Kamis, 16 Juni 2011 – 19:15 WIB

SEPAK BOLA Italia memang tidak pernah jauh dari skandalLima tahun lalu skandal Calciopoli merebak, kini Italia kembali diguncang oleh skandal pengaturan skor dan judi yang disebut Scommessopoli.

Belum juga publik lupa akan skandal Calciopoli yang membuat sepak bola Italia terpuruk, telah ada skandal baru yang mewarnai sepak bola Italia

BACA JUGA: Riau Siap Gelar Event Internasional

Itu dimulai dengan ditangkapnya Giuseppe Signori beserta 16 tersangka lain dengan tuduhan pengaturan skor, 1 Juni lalu.

Setelah itu, bola liar skandal itu terus menggelinding
Mulanya yang dicurigai hanyalah klub-klub di kasta bawah, ternyata belakangan sejumlah klub Serie A Liga Italia pun mulai dipantau

BACA JUGA: Engkel Bermasalah, Clijsters Absen di Wimbledon

Sementara baru dua laga yang diinvestigasi.

Itu adalah pertandingan antara Inter Milan versus Lecce, 20 Maret lalu di Giuseppe Meazza, dan Brescia kontra Bologna di Mario Rigamonti pada 2 April lalu
Selain itu adalah beberapa laga lain yang dicurigai juga terjadi pengaturan skor.

Berbeda dengan Calciopoli di mana para petinggi klub yang terlibat mempengaruhi wasit agar memberikan keuntungan kepada mereka dengan berbagai cara

BACA JUGA: LPI Selesaikan Kontrak PSM-Vilour

Kali ini, skandalnya lebih mirip pada skandal Totonero yang terjadi pada 1980.

Ketika itu, sejumlah pemain dari lima klub Serie A, yakni AC Milan, Lazio, Perugia, Bologna, dan Avellino (Serie A), serta dua klub Serie B Taranto dan Palermo, terlibat pengaturan skor untuk kepentingan perjudian pada beberapa laga.

Salah satu tokoh penting yang terlibat dalam skandal Totonero adalah Paulo RossiDia akhirnya dijatuhi dengan hukuman tiga tahun larangan aktif di sepak bola, tapi akhirnya direduksi menjadi dua tahun dan berkesempatan membela Italia di Piala Dunia 1982, di mana mereka jadi juara.

Hanya, situasinya berbeda dengan saat iniSebab, sekarang perjudian di sepak bola sudah dilegalkan, dengan aturan-aturan tertentuNamun, yang menjadi masalah adalah keberadaan kelompok tertentu yang disinyalir jadi pengatur sejumlah pertandingan.

Berdasarkan kabar yang dilansir ANSA, skandal itu mulai ditelusuri sejak November tahun laluKepolisian Cremona melakukan penyelidikan yang meliputi 10 lokasi berbedaSemuanya dimulai dari investigasi laga Serie C antara Cremonese melawan Paganese.

Menurut Roberto Di Martino, jaksa wilayah Cremona, ada kecurigaan minuman para pemain Cremonese diberi obat tidur sebelum bertanding"Itu awalnyaKemudian kami terus mengembangkan penyelidikan," ungkap Di Martino.

Ternyata, hasilnya mengejutkanBerdasarkan pengembangan penyelidikan, diketahui bahwa terdapat sejumlah pertandingan yang mencurigakanDisinyalir, sejumlah pertandingan itu telah diatur oleh mafia judi dari BolognaYang mengejutkan, bukan hanya melibatkan klub di level bawah sajaSejumlah klub papan atas Serie A juga dikaitkanAS Roma dan Fiorentina juga disebut-sebut terlibat di dalamnyaMeski buru-buru langsung dibantah petinggi kedua klub.

"Roma adalah klub yang seriusSaya benar-benar kesal dan kecewa dengan apa yang saya baca di surat kabar," ketus Rosella Sensi, presiden Roma, seperti dikutip Goal.

Laga Roma yang dicurigai adalah ketika menghadapi Genoa pada 20 Februari laluKetika itu, Giallorossi, julukan Roma, yang sudah unggul 3-0, malah kalah 3-4 dari GenoaSelain itu, lafa antara Fiorentina versus Roma (2-2), Lecce versus Cagliari (3-3), dan Genoa kontra Lecce (4-2), juga jadi perhatian.

Kabarnya, Marco Pirani, seorang dokter gigi di Sirolo, Ancona, yang disebut-sebut sebagai otak di balik mafi pengaturan skorSekarang dia masih ditahan kepolisian Cremona dan diperiksa jaksa Di Martino yang bertugas pada kasus ini.

Kabarnya, kasus itu terus menggelinding dan banyak yang dicurigai terlibat di dalamnyaNamun, penyelidikan masih terus dilakukan dan belum diketahui akan sampai di mana kasus ituApakah hanya berdampak pada klub-klub level bawah, atau sampai ke Serie A(ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prangko Khusus Edisi PON XVIII Riau Diluncurkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler