JAKARTA--Kasus yang menyeret mantak Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka kasus suap impor sapi, sepertinya membuat partai ini sadar diri. Buktinya PKS menerima bila hasil beberapa lembaga survei melansir posisi PKS masuk dalam posisi lima terbawah, yakni hanya 2,6 persen.
Selain menerima, Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahit justru merasa aneh bila dia mengetahui hasil survei PKS melejit naik. "Kami sangat memahami dalam posisi ini, rakyat memposisikan kami turun. Kami akan kaget kalau itu (hasil lembaga survei) mengatakan PKS naik," ujar Hidayat di Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/2).
Namun Hidayat ingatkan kalau survei lembaga itu memotret masyarakat dalam periode tertentu saja, bukan untuk saat mendatang. "Dan masyarakat juga harus diingatkan kalau pemilu itu tidak dilakukan pada hari ini, tapi pemilu masih nanti 2014," ucap Anggota Komisi VIII DPR ini.
Kendati begitu, pihaknya mengaku terus berusaha dan bekerja sebaik mungkin agar elektabilitas partai dapat merangkak naik. Hidayat juga menolak bila hasil survei tersebut bertanda bahwa akhir dari kejayaan PKS.
"Kami terus melakukan hal terbaik, seperti menggelar diskusi dengan berbagai ormas membahas soal masalah kekinian. Dan respon mereka baik, itu menandakan PKS tidak habis," pungkasnya.
Seperti diketahui, jajak pendapat Lembaga Survei Jakarta (LSJ) dilakukan pada 9 Februari - 15 Februari 2013 di 33 provinsi dengan mengambil sampel sebanyak 1225. Margin of error plus minus 2,8 persen dan level of confidence 95 persen. Populasi dari jajak pendapat adalah seluruh penduduk Indonesia yang telah memiliki hak pilih. Pengumpulan data dilakukan dengan metode teknik wawancara dengan responden berpedoman pada kuesioner.(chi/jpnn)
Elektabilitas Parpol berdasarkan hasil jajak pendapat LSJ:
Partai Golkar 18,5 persen
PDI Perjuangan 16,5 persen
Partai Gerindra 10,3 persen
Partai Demokrat 6,9 persen
Partai Hanura 5,8 persen
Partai NasDem 4,5 persen
PKS 2,6 persen
PAN 2,5 persen
PPP 2,4 persen
PKB 1,8 persen
Undecided votters 28,2 persen
Selain menerima, Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahit justru merasa aneh bila dia mengetahui hasil survei PKS melejit naik. "Kami sangat memahami dalam posisi ini, rakyat memposisikan kami turun. Kami akan kaget kalau itu (hasil lembaga survei) mengatakan PKS naik," ujar Hidayat di Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/2).
Namun Hidayat ingatkan kalau survei lembaga itu memotret masyarakat dalam periode tertentu saja, bukan untuk saat mendatang. "Dan masyarakat juga harus diingatkan kalau pemilu itu tidak dilakukan pada hari ini, tapi pemilu masih nanti 2014," ucap Anggota Komisi VIII DPR ini.
Kendati begitu, pihaknya mengaku terus berusaha dan bekerja sebaik mungkin agar elektabilitas partai dapat merangkak naik. Hidayat juga menolak bila hasil survei tersebut bertanda bahwa akhir dari kejayaan PKS.
"Kami terus melakukan hal terbaik, seperti menggelar diskusi dengan berbagai ormas membahas soal masalah kekinian. Dan respon mereka baik, itu menandakan PKS tidak habis," pungkasnya.
Seperti diketahui, jajak pendapat Lembaga Survei Jakarta (LSJ) dilakukan pada 9 Februari - 15 Februari 2013 di 33 provinsi dengan mengambil sampel sebanyak 1225. Margin of error plus minus 2,8 persen dan level of confidence 95 persen. Populasi dari jajak pendapat adalah seluruh penduduk Indonesia yang telah memiliki hak pilih. Pengumpulan data dilakukan dengan metode teknik wawancara dengan responden berpedoman pada kuesioner.(chi/jpnn)
Elektabilitas Parpol berdasarkan hasil jajak pendapat LSJ:
Partai Golkar 18,5 persen
PDI Perjuangan 16,5 persen
Partai Gerindra 10,3 persen
Partai Demokrat 6,9 persen
Partai Hanura 5,8 persen
Partai NasDem 4,5 persen
PKS 2,6 persen
PAN 2,5 persen
PPP 2,4 persen
PKB 1,8 persen
Undecided votters 28,2 persen
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rieke: Saya Pengagum Jusuf Kalla
Redaktur : Tim Redaksi