jpnn.com - KUPANG – Tersangka kasus aborsi, bidan Dewi S. Bahren hanya dikenakan tahanan rumah oleh Polres Kupang Kota. Alasannya, ia sedang mengidap maag akut dan darah tinggi (hipertensi).
Selain itu, tersangka juga mendapatkan rekomendasi dari pihak medis yang ditujukan ke penyidik Polres Kupang Kota agar tidak ditahan di sel. Namun demikian, dirinya tetap dalam pengawasan aparat Polres Kupang Kota.
BACA JUGA: Anggota Gojek Ditembak, Polisi Masih Cari Motif
Kapolres Kupang Kota, AKBP Budi Hermawan melalui Kasat Reskrim AKP Didik Kurnianto kepada Timor Express (Grup JPNN) di ruang kerjanya, Jumat (12/2), mengatakan meski hanya menjalani tahanan rumah, tapi tersangka tetap dalam pengawasan aparat Polres Kupang Kota.
“Tahanan rumah sudah dijalani tersangka Dewi S. Bahren sudah seminggu,” ujar mantan Kanit Tipiter Polda NTT itu.
BACA JUGA: Loh, Polisi Bilang Driver GoJek Tidak Ditembak, Tapi...
Mengenai penanganan kasus aborsi tersebut, Didik menjelaskan, penyidik terus mendalami. Diagendakan Rabu pekan depan penyidik akan segera memeriksa Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Kupang.
“Pemeriksaan terhadap Ketua IBI Kota Kupang itu seputar praktek aborsi yang dilakukan tersangka apakah sesuai dengan kode etik profesi seorang bidan ataukah tidak,” kata Didik.
BACA JUGA: Ada CCTV yang Merekam Penembakan Driver GoJek?
Menurutnya, penyidik juga berencana memeriksa Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, dr. Ary Wijana. Pemeriksaan terhadap dr. Ary berkaitan dengan izin praktik untuk tersangka Bidan Dewi S. Bahren.
“Kita juga sudah agendakan untuk periksa Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang,” kata Didik.(gat/sam/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dor! Begini Kronologis Penembakan Driver GoJek di Mampang
Redaktur : Tim Redaksi