JAKARTA - Tersangka kasus dugaan korupsi Alquran, Dendy Prasetya segera menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta. Namun, hingga saat ini putra politisi Golkar Zulkarnaen Djabar itu belum juga ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran masih sakit akibat kecelakaan tahun 2012 lalu.
Menurut kuasa hukum Dendy, Erman Umar, pihaknya akan mengirimkan surat pada Jaksa Penuntut Umum (JPU) agar Dendy dapat menjadi tahanan rumah karena masih mengalami sakit hingga saat ini.
"Kami menyiapkan surat kepada KPK karena kondisi Dendy masih belum pulih. Mohon dengan kondisi sekarang diberi kesempatan untuk berobat. Kalau ditahan, ya tahanan rumah saja," ujar Erman di depan gedung KPK, Jakarta, Jumat (4/1).
Ia mendampingi Dendy yang dipanggil KPK untuk menandatangani berkas perkaranya yang telah rampung dan akan diserahkan ke proses penuntutan. Dendy saat datang memang masih memakai alat penopang tubuhnya, karena ia mengalami cidera pada kaki.
Erman berharap, JPU memahami kondisi kliennya dan mengabulkan permohonan mereka. Walaupun Erman sangat mengerti bahwa mau tidak mau Dendy memang harus ditahan saat menjalani persidangan nanti. Saat ini, ayah Dendy, Zulkarnaen yang baru ditahan KPK. Ia di tahan di rumah tahanan cabang KPK milik TNI, di Guntur, Jakarta Selatan.
"Kami mau tidak mau mengikuti proses hukum," pungkas Erman.
Seperti diketahui Zulkarnaen dan Dendy diduga kuat menerima aliran dana sebesar Rp10 miliar setelah ditengarai mengarahkan anggaran dan mempengaruhi pemenangan rekanan untuk tiga proyek Kemenag. Diantaranya menyangkut proyek pengadaan laboraturium untuk madrasah tsanawiyah tahun 2011 senilai Rp31 miliar, pengadaan kitab suci Alquran tahun 2011 Rp20 miliar dan pengadaan Alquran tahun 2012.
Setelah mengalami kecelakaan, Dendy berkali-kali melayangkan surat ke KPK agar tidak melakukan penahanan atas dirinya, agar ia bisa lebih leluasa berobat dan terapi pada kakinya.(flo/jpnn)
Menurut kuasa hukum Dendy, Erman Umar, pihaknya akan mengirimkan surat pada Jaksa Penuntut Umum (JPU) agar Dendy dapat menjadi tahanan rumah karena masih mengalami sakit hingga saat ini.
"Kami menyiapkan surat kepada KPK karena kondisi Dendy masih belum pulih. Mohon dengan kondisi sekarang diberi kesempatan untuk berobat. Kalau ditahan, ya tahanan rumah saja," ujar Erman di depan gedung KPK, Jakarta, Jumat (4/1).
Ia mendampingi Dendy yang dipanggil KPK untuk menandatangani berkas perkaranya yang telah rampung dan akan diserahkan ke proses penuntutan. Dendy saat datang memang masih memakai alat penopang tubuhnya, karena ia mengalami cidera pada kaki.
Erman berharap, JPU memahami kondisi kliennya dan mengabulkan permohonan mereka. Walaupun Erman sangat mengerti bahwa mau tidak mau Dendy memang harus ditahan saat menjalani persidangan nanti. Saat ini, ayah Dendy, Zulkarnaen yang baru ditahan KPK. Ia di tahan di rumah tahanan cabang KPK milik TNI, di Guntur, Jakarta Selatan.
"Kami mau tidak mau mengikuti proses hukum," pungkas Erman.
Seperti diketahui Zulkarnaen dan Dendy diduga kuat menerima aliran dana sebesar Rp10 miliar setelah ditengarai mengarahkan anggaran dan mempengaruhi pemenangan rekanan untuk tiga proyek Kemenag. Diantaranya menyangkut proyek pengadaan laboraturium untuk madrasah tsanawiyah tahun 2011 senilai Rp31 miliar, pengadaan kitab suci Alquran tahun 2011 Rp20 miliar dan pengadaan Alquran tahun 2012.
Setelah mengalami kecelakaan, Dendy berkali-kali melayangkan surat ke KPK agar tidak melakukan penahanan atas dirinya, agar ia bisa lebih leluasa berobat dan terapi pada kakinya.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AKBP Teddy Bawa Bukti Kasus Simulator ke KPK
Redaktur : Tim Redaksi