JAKARTA - Banyak kalangan yang tidak sabar menantikan dinaikkannya status kasus proyek Hambalang dari penyelidikan ke penyelidikan dimana akan nada tersangka baru dalam kasus tersebut. Intern KPK pun mengakui tak lama lagi proyek Hambalang akan dinaikkan ke penyidikan.
"Tinggal beberapa ekspos (gelar perkara) lagi sepertinya sudah siap naik ke penyidikan," kata seorang sumber di KPK kemarin. Ya, ekspos terakhir yang dilakukan para pimpinan KPK dan satgas yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus ini adalah Kamis (8/3) lalu.
Saat itu, para pimpinan KPK sepakat untuk perlu mengadakan beberapa ekspos lanjutan sebelum meningkatkan kasus Hambalang ke penyidikan. Tentu saja, ekspos itu untuk mengkaji bukti dan keterangan baru yang diambil dari beberapa orang terperiksa.
"Beberapa pimpinan benar-benar ngotot menaikkan Hambalang ke penyidikan dan Anas (Anas Urbaningrum Ketua Partai Demokrat) sebagai targetnya," imbuhnya. Buktinya, KPK tengah rajin memanggil beberapa orang yang diambil keterangannya terutama orang-orang yang bersinggungan langsung dengan Anas.
Salah satunya adalah Kepala BPN Joyo Winoto yang dipanggil Kamis (8/3) lalu. Dia pun diminta keterangan soal proses pengeluaran sertifikat Hambalang yang diduga atas camput tangan Anas. Selain Joyo, Nazaruddin bahkan sebelumnya sudah diambil keterangannya untuk menelisik keterlibatan Anas seperti yang "dinyanyikannya" selama ini.
Namun, sumber tersebut mengatakan bahwa sebenarnya yang kini menjadi fokus adalah soal pengadaan proyek tersebut. Misalnya proses lelang pemenang proyek, pengadaan sarana dan prasana dan lain-lain. Nah, kalau ada bukti unsur suapnya, baru KPK bertindak.
Terpisah, juru bicara KPK Johan Budi mengaku tidak mengetahui apakah peningkatan status kasus Hambalang ke penyidikan dalam waktu dekat ataukah masih memakan waktu yang masih lama. Yang jelas, kata dia para pimpinan KPK masih akan menggelar gelar perkara lebih lanjut.
Saat ditanya apakah Anas memang sebagai target utama dalam kasus Hambalang, Johan enggan menanggapinya. Yang jelas, kata dia, KPK bekerja menyelidiki kasus berdasarkan alat bukti.
"Jadi kami tidak sembarangan. Kalau memang ada alat buktinya, ya kami tidak segan menetapkan tersangka. Kalau tidak ada alat bukti ya tidak mungkin (menetapkan tersangka," imbuhnya.
Hal serupa pernah beberapa kali disampaikan Ketua KPK Abraham Samad. Dengan nada tegas, dia selalu mengatakan bahwa KPK tidak akan takut dengan siapapun, termasuk ketua sebuah partai sekalipun. "Kalau memang terbukti, kami tidak akan pernah takut dengan siapa pun," katanya. (kuh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menag Pastikan BPIH 2012 Naik
Redaktur : Tim Redaksi