JAKARTA - Tersangka yang menerima paket sabu-sabu dengan berat sekira dua kilogram berkilah tidak mengetahui isi paket tersebut. Hanya dijanjikan fee untuk mengurus paket yang dikirim dari India tersebut. "Ini baru pertama kali juga. Teman saya minta untuk membantu mengurus paket. Nanti kalau sudah selesai baru dikasih fee-nya," tutur tersangka AS (40) di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, siang ini, Senin (18/2).
Ia juga mengaku, rumah di Jalan Pandu IV Blok DD-III, Villa Pamulang, Pondok Benda, Tangerang, Banten itu kosong. "Rumah itu memang kosong. Saya mencegat mobil jasa pengiriman di dekat rumah tersebut," beber AS.
Sementara itu, Kabag Humas BNN Kombes Pol Sumirat Dwiyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan dan sementara mengejar tersangka lainnya yang merupakan pemilik barang haram perusaka generasi bangsa tersebut.
"Dihimbau juga kepada masyarakat agar mewaspadai modus operandi bandar narkoba yang mengirimkan paket melalui jasa penitipan.Jangan mudah dipengaruhi oleh seseorang tidak dikenal untuk bekerjasama dalam bisnis, dengan cara menggunakan alamat rumah sebagai tempat tujuan pengiriman barang yang tidak jelas isinya," kunci Sumirat. (ian/jpnn)
Ia juga mengaku, rumah di Jalan Pandu IV Blok DD-III, Villa Pamulang, Pondok Benda, Tangerang, Banten itu kosong. "Rumah itu memang kosong. Saya mencegat mobil jasa pengiriman di dekat rumah tersebut," beber AS.
Sementara itu, Kabag Humas BNN Kombes Pol Sumirat Dwiyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan dan sementara mengejar tersangka lainnya yang merupakan pemilik barang haram perusaka generasi bangsa tersebut.
"Dihimbau juga kepada masyarakat agar mewaspadai modus operandi bandar narkoba yang mengirimkan paket melalui jasa penitipan.Jangan mudah dipengaruhi oleh seseorang tidak dikenal untuk bekerjasama dalam bisnis, dengan cara menggunakan alamat rumah sebagai tempat tujuan pengiriman barang yang tidak jelas isinya," kunci Sumirat. (ian/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Undur Jadwal Pemeriksaan Menkeu
Redaktur : Tim Redaksi