jpnn.com, MALANG - MRS (11) ditemukan tim gabungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya dalam keadaan meninggal dunia.
MRS satu dari dua orang anak yang hilang terseret arus Sungai Brantas di Kota Malang, Jawa Timur.
BACA JUGA: Bocah Tewas di Sungai Ciliwung
Jenazah MRS tersebut ditemukan tim gabungan di tepi Dam Blobo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
"Sudah ditemukan kurang lebih pukul 07.30 WIB, tim SAR gabungan menemukan dan mengevakuasi korban dalam keadaan meninggal dunia," kata Koordinator Lapangan SAR Gabungan dari Basarnas Surabaya Andi Pamuji di Kota Malang, Rabu.
BACA JUGA: Anak Perempuan di Kota Bima yang Tenggelam Ditemukan Tewas
Andi menjelaskan, jenazah korban tersebut ditemukan kurang lebih sejauh 12,4 kilometer dari lokasi Tempat Kejadian Musibah (TKM).
Seusai ditemukan, jenazah kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang.
BACA JUGA: Calon Wakil Presiden Anies Baswedan Ialah....
Menurutnya, upaya pencarian untuk satu korban lain, yakni PW (10) juga masih dilakukan oleh tim gabungan tersebut.
Saat ini, ada kurang lebih sebanyak delapan Search and Rescue (SRU) yang diterjunkan untuk melakukan penyisiran.
"Tim kami tambah satu SRU. Kemarin tujuh, hari ini delapan. Untuk tim SRU yang baru fokus melakukan pencarian ke area Sungai Molek," katanya.
Sementara tujuh tim lainnya, melakukan pencarian mulai dari TKM di wilayah Gang Talas RT6/5, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, hingga wilayah Bendungan Sengguruh yang berada di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Secara rinci, lanjutnya, radius pencarian dilakukan dari TKM ke Jembatan Kendalpayak atau sejauh 3,4 kilometer.
Kemudian, dari Jembatan Kendalpayak ke Bendungan Blobo sejauh 9,7 kilometer, dan Bendungan Blobo hingga Bendungan Sengguruh sejauh delapan kilometer.
Pada Senin (19/6), dua orang anak berinisial PW (10) dan MRS (11) dilaporkan hilang terseret arus Sungai Brantas saat bermain air.
Peristiwa itu bermula pada saat dua anak tersebut bersama enam rekannya berada di sekitaran Sungai Brantas.
Anak-anak tersebut kemudian berenang di sungai tersebut kurang lebih pukul 10.15 WIB.
Namun, pada saat berenang, anak-anak tersebut terseret arus sungai yang deras dan berupaya untuk menyelamatkan diri dengan saling tolong-menolong.
Namun, dengan arus Sungai Brantas yang deras dan ditambah adanya pusaran air, membuat dua orang anak tersebut hanyut dan terseret air dengan cepat.
Sementara rekan-rekan lainnya tidak mampu menolong dua temannya tersebut. Kejadian itu baru dilaporkan pada pukul 16.30 WIB. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesantren Al Zaytun Sesat? Simak Penjelasan Wamenag Zainut
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti