SALATIGA – Puluhan warga RT 11 RW 4 Dusun Sungai Tapah, Salatiga, Kalimantan Barat memergoki pasangan mesum, DR (52) dan SN (35), tengah indehoi di kompleks perumahan guru di SDN di SalatigaIronisnya, kedua pasangan mesum ini berprofesi sebagai guru, orang yang harusnya digugu dan ditiru
BACA JUGA: Mobil Dirampas, Korban Dibuang
Dan kisah asmara terlarang pegawai negeri di lingkup Dinas Pendidikan Sambas ini harus berakhir di kantor polisi.Menurut penuturan Taufik (32) dan Midi (52), warga setempat, kepergoknya kedua guru ini sebetulnya tidak secara sengaja
BACA JUGA: Polisi Bongkar Transaksi Sabu di Hotel
Kebetulan rumahnya juga berada di kompek SDN di Salatiga, kurang lebih 50 meter dari perumahan guruBACA JUGA: Janin Bayi Dibuang di Terminal
“Sambil berpelukan Bang, cowok memeluk cewek, dan SN yang menjemput DR dari Parit Baru,” cerita TaufikSetelah itu, aksi mata-mata pun dilakukanTaufik mengintai dari dapur aksi panas DR dan SNKeduanya berpelukan dan bercumbu riaTak puas, Taufik pun memanggil warga kampung untuk menghentikan aksi keduanyaSpontan belasan warga berkumpul di kediaman SNNamun mereka tak langsung menggrebek, tapi menunggu sembari memastikan perbuatan terlarang dilakukan keduanyaSetelah di dapur, SN dan DR yang terbakar nafsu terlarang beranjak ke kamar“Di dinding ada lubang Bang, lalu kami giliran melihat aksi tersebut satu persatu, Masya Allah mereka melakukan adegan seperti di film blue,” sambung Midi
Sekitar lima menit kemudian, DR dan SN selesai menghilangkan ‘dahaga’ sesaat merekaApalagi malam itu dingin pascahujanSementara berdasarkan informasi warga, SN sering ditinggal suami yang bekerja ke Sanggau atau Kapuas HuluSuami SN merupakan karyawan sebuah perusahaan kayuSetelah adegan panas berlangsung, warga pun mengetuk pintu dan meminta DR serta SN mempertanggungjawabkan perbuatannyaAwalnya SN sempat menyangkal bahwa mereka tak melakukan perzinahanSN mengakui bahwa DR adalah kerabatnyaWarga tak percayaMereka kemudian menggiring keduanya ke rumah penghulu kampung, JamaniRumah Labai dengan tempat mesum keduanya berjarak sekitar 30 meter.
Penuturan SN ke koran ini meminta agar identitasnya dirahasiakanIbu tiga anak ini berasal dari Kecamatan TebasSudah enam tahun menjadi PNS dan masih terikat pernikahan resmi dengan sang suami. “Baru satu bulan Pak kami menjalin perkenalan,” katanya
Begitu juga DRGuru dari salah satu SMP negeri ternama di Sambas tersebut juga meminta hal serupaBahkan saat keduanya ditanya mengenai tuduhan melakukan persetubuhan, ayah empat anak dengan tersebut tak bisa mengelak“Iya Pak, kami akui melakukan itu (bersetubuh),” akunya.
Warga Sambas yang sudah 32 tahun menjadi PNS ini siap mempertanggungjawabkan apa yang telah mereka dilakukanTermasuk jika aksi terlarang mereka masuk ranah hukum“Kami siap,” ucap keduanya saling mengangguk.
Sekitar pukul 12.00 WIB, ayah dan adik SN pun datangMereka bertemu dengan SN dan DRTampak wajah geram menyelimuti raut muka ayah SNBahkan ia hampir saja memukul DR karena malu akibat perbuatan mesum mereka
Kades Salatiga Edianto yang berada di TKP, menegaskan aksi keduanya mencorang nama kampung. Berdasarkan aspirasi warga, keduanya harus diseret ke ranah hukum alias ditindak sesuai aturan“Kita minta ini diusut, bahkan kami mewakili warga meminta agar sang guru (SN, Red) dipindahkan dari SDN di Salatiga ini, memalukan, karena tak memberi contoh baik kepada warga,” tandasnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat, Hamdani, meminta SN agar pindah dan jangan menunjukkan terlihat lagi di hadapan orang kampung“Kita minta instansi terkait merespon masalah ini, agar tak (lagi) bertugas di SDN Sungai Tapah ini,” jelasnya
Kisah terlarang ini, menurut dia, telah mencoreng nama sekolah dan kampungBahkan memang diakuinya bahwa SN bukan merupakan sosok guru yang baik“Anak saya kelas I di sekolah ini mengadu ke saya, bu guru (SN) ini di kelas mainkan HP terus,” katanya.
Ia juga meminta kepolisian mengusut tuntas masalah iniKini keduanya sedang menjalani pemeriksaan di Polsek Pemangkat(har)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Gadis Ngamar Bersama Pacar, Ortu Lapor Polisi
Redaktur : Tim Redaksi