Tertimbun, Empat Penambang Batubara Tewas

Jumat, 09 November 2012 – 10:06 WIB
BATULICIN - Aktivitas penambangan batubara manual di Desa Mekar Sari Kecamatan Simpang Empat, memakan korban. Empat pekerja  di tambang tradisional tersebut tewas terjebak di dalam lubang. Keempat warga desa setempat itu adalah Sugito (43), Tumidi (40), Anas (43) dan Haryono (35).
 
Kapolres Tanbu AKBP Asep Taufik Sik melalui Kasubag Humas AKP Ana Setiani, menjelaskan, kecelakaan kerja yang menewaskan empat pekerjanya itu terjadi di lokasi lubang batubara manual yang ditambang secara tradisional di Jalan Kodeco KM 19 RT 5 Desa Mekarsari Kecamatan Simpang Empat.

“Peristiwanya terjadi Rabu (7/11) pagi sekitar pukul 09.00 Wita,” jelas Ana Setiani, kepada Radar Banjarmasin (JPNN Grup).

Informasi yang dhimpun, pekerja tambang tradisional itu mengambil batubara di dalam lubang, dan tiba-tiba kolam air yang bercampur lumpur di atas lokasi tambang jebol dan masuk ke dalam lubang tambang.

“Airnya menghantam para pekerja yang ada di dalamnya. Mereka sempat berusaha keluar lubang tambang, tapi tidak sempat menyelamatkan diri dan meninggal dunia di TKP,” tambah Ana Setiani.

Paska kejadian itu, proses evakuasi dilakukan warga sekitar. Pukul 10.00 Wita, sebanyak 3 pekerja berhasil dievakuasi keluar. Sementara satu pekerja bernama Haryono masih terjebak di dalam. "Pagi tadi (kemarin) sekitar pukul 09.00 Wita, Haryono berhasil dievakuasi keluar lubang tambang,” jelasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tanbu AKP Maradona, menjelaskan, dalam kasus kecelakaan kerja ini, pihaknya tidak bisa menerapkan aturan hukum karena yang meninggal adalah pelakunya.

“Tidak ada yang ditetapkan sebagai tersangka,” jelas Maradona.

Meskipun kegiatannya ilegal, namun sejauh ini polisi memang tidak melakukan penertiban terhadap aktivitas penambangan batubara manual ini karena memikirkan dampak sosial yang ditimbulkan.

“Setiap penindakan akan muncul masalah baru. Kalau mereka ditertibkan, pasti akan ada perlawanan,” jelasnya.

Menurutnya, yang lebih penting dalam menyikapi masalah ini adalah dengan melakukan penyuluhan tentang dampak negatif yang ditimbulkan dalam kegiatan tersebut. Tidak hanya polisi, tapi juga melibatkan pemerintah daerah.

“Selain membahayakan keselamatan, kegiatan penambangan batubara secara manual juga merugikan kesehatan,” jelasnya. (kry/yn/bin/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Syamsul Arifin Diminta Legowo

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler