BATAM - Keluarga besar SMKN 1 Batam di Batuaji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), berduka. Heri Anwar, siswa kelas III Jurusan Welding SMKN I Batam, meninggal karena tertimpa tiang gawang lapangan futsal sekolah sekitar pukul 08.30 kemarin (30/9).
Meski ditolong teman dan guru sekolahnya, warga Malcem, Tanjungsengkuang, Batam, itu tidak terselamatkan. ''Bagian depan kepalanya luka,'' kata Dwi sanyoto, salah seorang teman sekolah Heri.
Menurut Dwi, pagi itu Heri lupa membawa buku mata pelajaran bahasa Indonesia. Oleh guru bahasa Indonesia, Heri dihukum lari keliling lapangan futsal. Diduga, saat menjalani hukuman tersebut, Heri yang tidak diawasi gurunya pull up di salah satu tiang gawang lapangan futsal.
Tampaknya, Heri tidak sadar bahwa tiang gawang yang terbuat dari besi padat itu tidak ditanam di lantai lapangan. Tiang gawang tersebut berbentuk L dengan bagian atas tersambung. Saat korban pull up, mendadak tiang gawang itu roboh ke depan. ''Tidak ada yang tahu pasti bagaimana posisinya. Kami hanya lihat dia tertimpa tiang gawang dan kepalanya luka,'' tutur Rizki, teman lain korban.
Melihat Heri tergeletak, teman dan guru sekolahnya menolong. Namun, saat teman-temannya tiba di lapangan, korban telah meninggal. Jenazah Heri dibawa ke RSUD sebelum diantar ke rumah duka di Tanjungsengkuang.
Aktivitas belajar mengajar di SMKN I langsung dihentikan karena kejadian tersebut. Keluarga besar sekolah dengan segudang prestasi itu berduka dengan mengibarkan bendera setengah tiang dan berbelasungkawa ke rumah duka. ''Iya, hari ini nggak jadi belajar. Kami semua ke rumah duka,'' kata Dewi, salah seorang siswa, setelah melayat ke rumah duka.
Kepala SMKN 1 Lea Indra Wijaya saat dikonfirmasi tidak membantah bahwa salah seorang anak didiknya tertimpa musibah saat menjalani hukuman dari guru. Menurut Lea, Heri tak membawa buku mata pelajaran bahasa Indonesia. Guru lalu menyuruh Heri mencari catatan teman di kelas lain. Tak disangka, Heri bermain di lapangan futsal dan bergelantungan di tiang gawang. ''Ini musibah,'' ujarnya.
Dia menegaskan, tidak ada yang patut dipersalahkan dalam peristiwa tersebut. ''Saya tegaskan, guru hanya menerapkan disiplin belajar kepada siswa. Ini murni musibah,'' ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Muslim Bidin juga menolak berkomentar karena masih bertugas di luar kota. ''Saya sudah dengar informasi itu. Tentu kami sangat berduka. Penyebabnya belum dipastikan. Saya masih di Solo. Nanti diselidiki,'' kata Muslim melalui telepon.
Kapolsek Batuaji Kompol Ardiyanto menyatakan sedang menangani kasus tersebut. ''Kami sudah lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara, Red). Nanti kami memeriksa saksi-saksi,'' tandasnya. (eja/JPNN/c7/soe)
BACA JUGA: Janda Gelapkan Empat Mobil
BACA ARTIKEL LAINNYA... Benget Sang Penjagal Meninggal di Rutan Cipinang
Redaktur : Tim Redaksi