Tertinggal Di Mekah, Jemaah Umroh Akhirnya Pulang

Selasa, 04 September 2012 – 17:16 WIB
SETELAH 25 hari tertinggal rombongan saat menjalankan ibadah umroh di Masjidil Harom, Mekkah, akhirnya Maliki (64), warga Jalan Ogan, No 1123, RT 15/02, Kelurahan Kemalajaya, Kecamatan Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), pulang ke rumah berkumpul bersama keluarganya.

Maliki pulang dijemput pihak PT Cahaya Ka’bah haji dan umroh tempat ia berangkat bersama rombongan ke tanah suci. Maliki sampai di rumah, Sabtu (01/09), sekitar pukul 23.30 WIB. Setibanya di rumah, Maliki langsung menemui sang istri yang ada di dalam kamar. Tidak lama usai bertemu sang istri yang sakit stroke, Maliki mengambil wuduk untuk salat sunat. Usai salat, Maliki kembali ke ruang tamu bertemu sejumlah wartawan.

Dini hari itu, Maliki memang tidak terlalu banyak bercerita, karena masih merasa lelah dari perjalanan. Hanya poin-poin perjalanan pulang ia ceritakan. Siangnya, saat berkunjung di kediaman Maliki, terlihat segar. Ia berkumpul bersama pihak keluarga yang telah lama menunggu kepulangan Maliki.

Maliki menceritakan, sangat merasa bersalah dengan pihak PT Cahaya Ka’bah, karena tidak menuruti apa yang disarankan. Menurut Maliki, tertinggal karena kesalahannya sendiri. Sama seperti pemberitaan Maliki menceritakan, ia tertinggal karena tertidur di Masjidil Harom, Mekkah usai melakukan sa’i.

“Saya saat itu kehausan jadi saya minggir menyandarkan minum dua gelas air zam-zam. Setelah itu saya menyandarkan tubuh ke dinding dan tertidur lelap. Saya tidak menyangka bisa tertidur, sebab saat itu posisi saya duduk jongkok,” katanya. Namun harus bagaimana, mungkin ini sudah jalan yang di kehendaki Allah SWT, kata Maliki. Menurutnya, Ini semua salahnya, kalau saja saat tu ia tidak sombong dan merasa gagah, mungkin ia tidak akan tertinggal dari rombongan.

“Saya terlalu sombong dan terlalu percaya diri, tidak mau mengambil I’D card yang tertinggal di dalam kamar, sebab saat itu sangat yakin tidak akan tersesat. Padahal, pihak PT Cahaya Ka’bah terus menerus memperingatkan jangan sampai tinggal. Namun ini semua kehendak Allah SWT. Allahu akbar,” kata Maliki mengingat kesalahannya.

Sebelum mendapat jemputan, Maliki mengaku, tidak memiliki pengalaman buruk di tanah suci. Orang di sana menurut dia baik dan sederhana. Untuk bertahan hidup di sana, Maliki mengandalkan sedekah dari jamaah-jamaah lainnya. Namun meski demikian ia mengaku, tidak meminta-minta melainkan orang di sana sifatnya berlomba-lomba untuk sedekah.

“Pertama kali terpisah saya masih memegang uang sekitar Rp 1 juta. Namun lama kelamaan habis juga. Untung di sana banyak orang baik, mengetahui saya tertinggal oleh rombongan, mereka memberi uang dan makanan tanpa saya pinta. Sebelum dapat jemputan saya menunggu di dekat rak sepatu nomor 2.355,” kata Maliki, tempat tersebut tidak pernah ia tinggalkan kecuali makan, buang air besar dan berwuduk.

Pemimpin PT Cahaya Ka’bah Haji dan umroh, Rian Dinata dan Wakilnya Rahmat Hidayat menjelaskan, Maliki dijemput untuk pulang pada Jumat (31/08), sekitar pukul 23.00 waktu setempat menggunakan pesawat Saudi Airline. Maliki didampingi pihak PT Cahaya dari Saudi diantaranya H Reki Abu Musa dan H Abdul Aziz Ishomuddin. Sesampainya di Johor, Malaysia, mereka disambut Rian dan Dayat, Sabtu (01/09), sekitar pukul 13.00 waktu setempat.

Maliki melanjutkan perjalanan menuju Palembang dengan menggunakan pesawat penerbangan Air Asia. “Sesampainya di bandara Internasional Sultan Mahmmud Badaruddin (SMB) II, kami langsung menuju Baturaja dengan menggunakan mobil jemputan PT Cahaya Ka’bah. Alhamduillah tidak ada sedikitpun kendala untuk pemulangan Pak Maliki,” katanya. (cr02)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Al Quran Salah Cetak Beredar Di Sumbar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler