jpnn.com, JAKARTA - Terungkap cara Irjen Napoleon Bonaparte bisa masuk ke dalam sel Rutan Bareskrim Polri yang ditempati Muhammad Kece.
Berikut ini detik-detik mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri itu masuk sel Muhammad Kece, seperti disampaikan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi saat dihubungi via pesan instan WhatsApp Senin (20/9) malam.
1. Aksi Napoleon Bonaparte saat tengah malam
BACA JUGA: Tanggapi Surat Terbuka Irjen Napoleon, Pendeta Saifuddin: Lu Penjahat, Lu Preman!
Irjen Pol Napoleon Bonaparte Bersama tiga tahanan Rutan Bareskrim Polri masuk ke sel Muhammad Kece tengah malam pukul 00.30 WIB.
2. Napoleon Bonaparte sudah menyiapkan kotoran manusia
BACA JUGA: Muhammad Kece tidak Tahu Napoleon Bonaparte Jenderal Polisi
Napoleon Bonaparte sudah menyiapkan kotoran manusia yang dibungkus plastik putih.
Satu orang tahanan lainnya disuruh mengambil plastik putih berisi kotoran manusia itu di kamar Napoleon Bonaparte.
BACA JUGA: Petugas Rutan Bareskrim saat M Kece Dianiaya Diperiksa Propam, Ini Hasilnya
3. Muhammad Kece dihajar setelah badannya dilumuri kotoran manusia
Napoleon melakukan penganiayaan terhadap Muhammad Kece setelah badan tersangka kasus penistaan agama itu dilumuri kotoran manusia. Tiga tahanan rutan ikut membantu aksi Napoleon.
"Oleh NB kemudian korban dilumuri dengan tinja pada wajah dan bagian badannya. Setelah itu berlanjut pemukulan atau penganiayaan terhadap korban MK oleh NB," ujar Andi.
4. Napoleon Bonaparte berada di sel Muhammad Kece selama sekitar 1 jam
Hasil pemeriksaan yang dibuktikan dengan rekaman CCTV, perbuatan penganiayaan itu berlangsung kurang lebih selama satu jam.
"Dari bukti CCTV tercatat pukul 01.30 WIB, NB dan tiga napi lainnya meninggalkan kamar sel korban," kata Andi.
5. Cara Napoleon Bonaparte masuk sel Muhammad Kece
Napoleon dan tiga tahanan lainnya bisa masuk ke kamar sel Kece, karena gembok kamar sel yang ditempati oleh Kece ditukar dengan gembok milik tahanan lainnya berinisial H alias C.
Pertukaran gembok ini dilakukan atas perintah Napoleon Bonaparte.
"Gembok standar untuk kamar sel korban diganti dengan gembok milik 'Ketua RT' atas permintaan NB, makanya mereka bisa mengakses.”
Sementara, Pendeta Saifuddin Ibrahim yang merupakan kerabat Muhammad Kece, mengatakan Napoleon Bonaparte telah meminta petugas penjaga rutan untuk membuka gembok sel Kece.
"Dia meminta kepada petugas yang lain untuk membuka kunci sehingga dari jam 01 sampai 03, dia menyiksa Muhammad Kece. Apa-apaan ini?. Ini adalah pengkhianatan terhadap tubuh Polri," kata Pendeta Saifuddin kepada JPNN.com, Senin (20/9) malam.
Pendeta Saifuddin sangat menyayangkan tindakan mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri itu.
Pasalnya, kata dia, Muhammad Kece kondisi kakinya pincang.
"Ini orang pincang, Muhammad Kece ini pincang kakinya. Itu enggak perlu dikeroyok. Gebukin sekali mati," kata Saifuddin.
Pendeta Saifuddin juga menyayangkan pengakuan Irjen Napoleon Bonaparte yang menyatakan melakukan tindakan terukur.
Menurut Saifuddin, Napolen Bonaparte tidak berhak menghakimi YouTuber kontroversial itu. Sebab, itu bukan tugasnya, apalagi Napoleon juga merupakan tahanan.
"Dia (Napoleon Bonaparte) sudah dijatuhi hukuman, cuma dia masih melakukan kegiatan untuk banding dan kasasi. Jadi, dia kalau ngomong tindakan terukur, lu bukan polisi, lu penjahat, preman," ujar Saifuddin. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Soetomo