Terungkap Fakta Baru Kasus Bom Bunuh Diri di Kartasura

Selasa, 11 Juni 2019 – 16:20 WIB
TKP BOM BUNUH DIRI: Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi bom bunuh diri di depan Pospam Lebaran 2019 Polres Sukoharjo di Kartasura, Jawa Tengah. Foto: Radar Solo/JPG

jpnn.com, JAKARTA - Rofik Asharudin, si pelaku bom bunuh diri di Kartasura, Sukoharjo, Jateng, ternyata beraksi tidak sendiri alias lone wolf.

Densus 88 Anti Teror menangkap dua terduga teroris, mereka adalah kroni Rofik dengan inisial AA alias Umar dan S. Tiga terduga teroris ini unik karena tidak terafiliasi dengan kelompok teroris di Indonesia, semacam Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

BACA JUGA: Densus Tangkap Jaringan Pelaku Bom Bunuh Diri di Pospol Kartasura

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Polri Kombespol Asep Adi Saputra menuturkan, memang awalnya Densus 88 Anti Teror meyakini bahwa pelaku beraksi sendiri. Namun, dengan proses pemeriksaan yang cukup menantang, diketahui bahwa ada pelaku lain. ”Bukan lone wolf,” urainya di kantor Divhumas Polri (10/6).

AA dan S diketahui ikut terlibat aksi keji itu dengan peran membantu perakitan bom. AA ditangkap di Lampung dalam pelariannya dan S ditangkap di Sukoharjo. Keduanya masih dalam pemeriksaan intensif. ”Namun sudah ada beberapa temuan terkait mereka,” jelasnya.

BACA JUGA: Waspadalah, Potensi Serangan Teroris Lone Wolf Masih Ada

BACA JUGA: Mantan Kapolda Metro Jaya Sofyan Jacob Tersangka Makar, Bukti Polri Profesional

Ketiganya ternyata tidak memiliki hubungan dengan kelompok teroris di Indonesia. Entah JAD atau Jamaah Islamiyah (JI). Ketiganya memang terhubung dengan ISIS hanya melalui baiat via media sosial. ”Baiat kepada Abu Bakar Al Baghdadi,” tuturnya.

BACA JUGA: Pelaku Bom Kartasura Ajak Keluarga Ikut Doktrin ISIS, Pinjam Uang Ibu untuk Beli Bahan Kimia

Dia menjelaskan, hingga saat ini bagaimana sentuhan mereka dengan ideologi terorisme masih didalami. Selama ini diketahui ada dua metode terpapar paham terorisme, melalui amir kelompok teroris atau anggotanya dan melalui media sosial. ”Mungkin bila melihat cara belajar bikin bom, bisa juga terpapar dari internet paham radikalnya,” terangnya.

Yang pasti, ketiganya memiliki tempat tinggal yang sama di Sukoharjo. Kemungkinan mereka bersamaan memiliki pemahaman tersebut. ”Mereka bukan mantan kombatan lho,” terang polisi dengan tiga melati di pundaknya tersebut.

Menurutnya, saat ini sedang dikembangkan, apakah ada pihak lain yang juga terlibat dalam kasus bom bunuh diri tersebut. ”Masih dikembangkan lagi, mungkin ada yang lain,” terangnya lalu menyebut Densus masih terus bekerja.

BACA JUGA: Soal Kabinet, Ma'ruf Amin Pasrahkan ke Jokowi

Sebelumnya, Rofik Asharudin melakukan aksi laknat bom bunuh diri di pos pantau di tugu pertigaan kartasura, Sukoharjo. Dalam kejadian itu Rofik masih selamat dengan luka bakar skala berat. Bom yang mereka rakit hasil belajar dari youtube tergolong low explosive. (idr)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Bom Kartasura Mengaku Diajari Cara Buat Bom dari Tokoh ISIS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler