jpnn.com, JAKARTA - MarkPlus.Inc menyebut bahwa konsumen yang membeli mobil listrik memiliki pertimbangan berbeda, dibandingkan pembeli kendaraan konvensional atau mesin pembakaran internal (ICE).
"Hasil survei kami jelas kelihatan sekali perbedaannya kalau berjualan mobil ICE dan non-ICE faktor-faktornya," ungkap CEO MarkPlus.Inc Iwan Setiawan dalam acara diskusi Automotive Industry Roundtable: Navigating the Future of The 4W Industry di Jakarta, Rabu (6/11).
BACA JUGA: Grab Megahedon Tebar Diskon Lebih Besar Hingga Mobil Listrik
"Kalau yang non-ICE atau elektrik itu konsumen pasti pertimbangannya produk dengan teknologi canggih yang dominan."
Meskipun efisiensi bahan bakar tetap menjadi pertimbangan penting, Iwan melanjutkan konsumen umumnya lebih mementingkan teknologi canggih saat membeli mobil listrik.
BACA JUGA: Mobil Listrik Garapan Suzuki dan Toyota Bersiap Mengaspal Pada 2025
Menurut hasil survei yang dilakukan Agustus 2024 pada 180 responden di wilayah Indonesia, sebanyak 45,2 persen konsumen mementingkan aspek kecanggihan teknologi.
Lalu, sebesar 51,6 persen mementingkan kualitas produk tinggi dalam membeli mobil listrik.
BACA JUGA: Xiaomi Mulai Buka Pemesanan Mobil Listrik SU7 Ultra, Sebegini Harganya
Sementara itu, dalam pembelian mobil ICE, hanya 24 persen konsumen yang mementingkan teknologi canggih.
Sebanyak 36,7 persen yang lebih mementingkan produk berkualitas tinggi.
Konsumen mobil ICE sebagian besar mengutamakan efisiensi penggunaan BBM (62,7 persen), keterjangkauan harga (58,7 persen), dan harga jual tinggi (58 persen).
Namun, tambah Iwan, efisiensi bahan bakar dan keterjangkauan harga juga menjadi pertimbangan sebagian besar konsumen mobil listrik.
Persentase konsumen mobil listrik yang mempertimbangkan kedua faktor tersebut masing-masing 54,8 persen.
Hanya 35,5 persen konsumen mobil listrik 0yang mementingkan harga jual mobil yang tinggi.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa sebanyak 54,8 persen calon pembeli mobil listrik mementingkan reputasi merek yang baik.
"Meski angka penjualan mobil listrik belum sebanyak mobil ICE, banyak orang sangat tertarik untuk memiliki mobil listrik, bahkan pengguna ICE saat ini juga sudah mempertimbangkan untuk punya mobil listrik, entah sebagai mobil tambahan atau pengganti," jelas Iwan.
Dia menekankan bahwa konsumen khusus di luar Pulau Jawa, keterjangkauan harga merupakan hal yang paling penting dalam pemilihan mobil elektrifikasi.
Menurut hasil survei di luar Jawa, sebanyak 70 persen konsumen menginginkan mobil listrik dengan harga terjangkau.
Kemudian, 55 persen menginginkan mobil dengan harga jual tinggi, dan 60 persen menginginkan mobil dengan harga suku cadang terjangkau. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dalam Beberapa Tahun ke Depan Harga Mobil Listrik Bakal Makin Murah, Ini Alasannya
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha