jpnn.com, SURABAYA - Gilang Bungkus, pelaku pelecehan seksual “fetish kain jarik” akhirnya mengaku sejak kecil memang sudah tertarik melihat orang yang terbungkus oleh kain.
Hal itu disampaikan pria bernama lengkap Gilang Aprilian Nugraha Pratama tersebut ketika ditangkap dan diperiksa oleh aparat gabungan dari Polres Kapuas dan Polrestabes Surabaya.
BACA JUGA: Nikita Mirzani Paling Suka 3 Gaya ini Saat di Ranjang Bersama Pasangan
“Gilang itu mengaku sejak kecil merasa tertarik dengan selimut kepala sampai kaki. Mulai pembungkusan ketertarikan seksual saja kami juga gak ngerti begitu,” ungkap Kapolres Kapuas, AKBP Manang Soebeti.
Anehnya, kesukaan Gilang ini diketahui oleh pihak keluarga dan dibiarkan. “Kalau kepribadiannya agak menyimpang dia mengakui juga, keluarga juga tahu dia tertarik dengan sejenis,” imbuhnya.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Penyerangan Brutal di Solo, Novel Langsung Tuding Jokowi, Jimly Bicara
Karena itu, kata dia, Gilang akhirnya melakukan upaya untuk mengajak orang lain mau memenuhi kepuasannya melihat orang terbungkus.
Dalam pengakuannya, kata Manang, pelaku tidak merasa melarikan diri dan tak pernah terpikirkan untuk melarikan diri dengan pulang ke rumahnya saat ini.
BACA JUGA: Polisi Bongkar Isi Handphone Gilang Bungkus yang Dipakai untuk Merayu Korban
Kepulangannya ke kampung halaman memang direncanakan karena ada pandemi Covid-19.
Namun, karena kabar ini kemudian viral akhirnya kepolisian langsung bergerak untuk mengumpulkan segala informasi dan memburu Gilang yang tak ada di kosnya sejak Maret 2020 lalu.
“Tanggal 2 Agustus sudah tahu lokasinya, sudah kami interogasi ke Polres. Kami belum punya alat bukti. Lalu, mereka (Polrestabes Surabaya) menetapkan tersangka tanggal 5 Agustus, mereka berangkat dan tanggal 6 kita tangkap,” papar mantan Wakil Kepala Satuan Unit Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya itu.
Karena sudah tertangkap, kini semua upaya hukum terhadap Gilang Bungkus diserahkan kepada Polrestabes Surabaya yang menerima laporan dari beberapa korban. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia