Terungkap, Ini Penyebab Kematian Panda Tiongkok di Kebun Binatang Thailand

Kamis, 10 Oktober 2019 – 02:22 WIB
Yang Yang sedang mengerjakan salah satu karyanya di Kebun Binatang Schoenbrunn, Austria. Foto: Reuters

jpnn.com, BANGKOK - Kebun Binatang Chiang Mai Thailand akhirnya memecahkan kasus kematian mendadak seekor panda raksasa jantan pinjaman dari Tiongkok setelah hasil otopsi menunjukkan bahwa panda bernama Chuang Chuang itu menderita gagal jantung.

"Penyebab kematiannya adalah gagal jantung akibat kekurangan oksigen pada organ internalnya," kata kebun binatang melalui pernyataan tertulis pada Selasa terkait kematian panda itu pada September.

BACA JUGA: Tiongkok Usut Kematian Panda Chuang Chuang di Thailand

Usai kematian panda berumur 19 tahun yang dipinjamkan oleh Tiongkok bersama pasangannya yang bernama Lin Hui sejak 2003 itu, jutaan pengguna media sosial di Tiongkok mendesak untuk diberi informasi mengenai penyebab kematiannya.

Pasangan panda Chuang Chuang dan Lin Hui menjadi selebritas di Thailand dengan sorotan media pada "kehidupan percintaan" keduanya, termasuk ketika perayaan pesta pernikahan mereka pada 2005.

BACA JUGA: Selamat, Ini Kelahiran Panda Merah Pertama di Indonesia

Karena itulah, kematian Chuang Chuang yang relatif dini memicu duka cita penggemarnya di Thailand serta protes dari masyarakat Tiongkok dengan munculnya tanda pagar di media sosial yang cenderung menyalahkan Thailand atas hal itu.

Panda bisa hidup selama 14 hingga 20 tahun di alam bebas namun kisaran umurnya bisa mencapai 30 tahun jika dalam perawatan di kandang.

Kebun Binatang Chiang Mai menyebut bahwa spekulasi yang berkembang tentang kematian Chuang Chuang yang diketahui mengalami obesitas itu seperti akibat pemberian makan yang ceroboh, pengabaian, ataupun penyerangan telah terbukti tidak berdasar.

"Otopsi dan analisis oleh para ahli gabungan dari Thailand dan Tiongkok menunjukkan bahwa kesehatan nutrisi panda raksasa Chuang Chuang baik, tidak ditemukan adanya luka eksternal maupun benda asing di trakea," lanjut mereka.

Kebun binatang juga mengonfirmasi bahwa Thailand bagaimanapun akan membayar sejumlah uang kompensasi kepada pemerintah Tiongkok sebagaimana tercantum dalam perjanjian peminjaman.

Sementara itu, Lin Hui si panda betina saat ini masih dirawat di kebun binatang yang sama.

Walaupun begitu, setelah beredar video Lin Hui yang tampak sendiri di kandangnya, pemerintah Tiongkok mengaku sudah ada pembicaraan tentang pengembalian panda itu ke Tiongkok agar tidak mengalami kesepian.

Sebelumnya, anak-anak dari Chuang Chuang dan Lin Hui telah terlebih dahulu dibawa ke Tiongkok tidak lama setelah dilahirkan pada 2009.

Belum ada keputusan yang diambil untuk masa depan Lin Hui, namun pihak kebun binatang menyatakan, "untuk sementara waktu ini, Thailand akan melanjutkan perawatan terbaik bagi panda Lin Hui. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler