Terungkap, Ini yang Dilakukan Perempuan Teroris sebelum Bunuh Diri

Jumat, 22 Maret 2019 – 05:46 WIB
Mayat. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Perempuan terduga teroris inisial Y alias Khodijah nekat bunuh diri dengan menelan cairan pembersih lantai.

Informasi yang diterima Jawa Pos, Y yang ditahan di Rutan Polda Metro Jaya berulang kali meminta izin untuk ke toilet. Memang sel yang dihuni perempuan anggota kelompok Abu hamzah itu tidak memiliki toilet. Jarak antara sel dengan toilet sekitar beberapa meter.

BACA JUGA: Perempuan Terduga Teroris Bunuh Diri di Rutan Polda, Darahnya Hitam

Petugas sempat curiga mengapa berulang kali Y pergi ke toilet. Akhirnya, Senin (14/3) Y mengalami sakit dengan gejala muntah-muntah. Akhirnya dia dilarikan ke RS Polri Kramat Jati. Namun, tidak begitu lama dirawat, dia akhirnya meninggal dunia.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, saat sakit diketahui petugas, telah dilakukan upaya pertolongan pertama. Namun, ternyata memerlukan tindakan medis lebih. ”Akhirnya dirujuk ke RS Polri dan beberapajam dirawat akhirnya meninggal dunia ,” paparnya.

BACA JUGA: Teroris Perempuan Bunuh Diri di Rutan Polda Metro Jaya

BACA JUGA: Perempuan Terduga Teroris Bunuh Diri di Rutan Polda, Darahnya Hitam

Terkait penyebab kematiannya, telah dilakukan upaya otopsi terhadap jenazah. Hasilnya, ada semacam zat kimia di dalam tubuhnya. ”Namun, untuk lebih jelasnya dokter yang menjelaskan,” terangnya kemarin.

BACA JUGA: Jokowi Lihat Langsung Kehancuran Akibat Bom Sibolga

Dokter Forensik RS Polri Kramat Jati Asri menjelaskan, dalam lambung Y terdapat cairan asam klorida dengan kadar 8,5 persen. Asam klorida itu yang membuat organ tubuh terjadi korosi. ”Di lambungnya terjadi kebocoran yang mengakibatkan pendarahan hebat,” tuturnya.

Kondisi itulah yang diduga membuat Y menghembuskan napas terakhirnya. Namun, tim belum mengetahui apa yang dikonsumsi Y hingga terdapat asam klorida di dalam tubuhnya. ”Bagaimana zat itu masuk, kami tidak mengetahui,” ujarnya.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombespol Edy Purnomo menuturkan, perlu diketahui asam klorida itu merusak dari bagian mulut hingga ke lambung. ”Dengan begitu, memang kemungkinan Y meminum sesuatu,” jelasnya.

Y diduga melakukan bunuh diri dengan meminum sesuatu. Hingga saat ini sedang dilakukan penyelidikan, apakah yang diminum oleh terduga teroris tersebut. ”Belum ada kepastian,” tuturnya.

Dia mengatakan, dalam kasus semacam ini kemungkinan reaksi asam klorida itu bisa sehari atau dua hari. Berbeda dengan racun yang bekerja hanya dengan hitungan jam. ”Ini asam klorida yang mudah ditemukan dimana-mana, contoh simplenya biasanya pembersih,” ujarnya.

Dedi menambahkan, diduga Y melakukan bunuh diri dikarenakan anggota kelompok teroris memang biasanya besar keinginannya untuk melakukan amaliyah. ”Bom bunuh diri kan juga dilakukan istri AH,” ujarnya.

Peran Y yang lebih dalam dikuak oleh Polri. Menurutnya, Y ini bersama dengan AH memiliki rencana besar yakni, membuat bom mobil.

BACA JUGA: Terpapar Radikalisme, Khodijah Sengaja Tinggalkan Suami dan Anaknya

Karena itulah salah satu bukti yang ditemukan merupakan bahan peledak seberat 300 kg. ”Bom mobil ini rencananya dibuat dengan uang milik Y,” ujarnya.

Untuk mendapatkan modal membuat bom mobil, Y diduga akan menjual tanah dan rumahnya. Hasil penjualan itu akan digunakan untuk membeli mobil Kijang dan langsung menuju ke Sibolga. ”Di Sibolga ini rencananya bom dirakit di mobil Kijang,” terangnya. (idr)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR: Jangan Terperangkap dengan Janji-janji Sesat


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler