jpnn.com, YOGYAKARTA - Penyidik Polres Bantul mengungkap motif pasangan suami istri (Pasutri) di Jetis, Bantul yang memproduksi bakso dari bangkai ayam.
Di hadapan penyidik, pelaku menjelaskan alasannya membuat bakso bangkai ayam karena tingginya harga bahan dasar ayam pada saat itu.
BACA JUGA: Warga Yogyakarta Harus Hati-Hati, di Sini Tempat Penjualan Bakso Bangkai Ayam
Salah satu pelaku kemudian memutar otak sehingga muncul ide untuk memproduksi bakso dari ayam tiren atau bangkai ayam.
Pemilihan bahan ayam tiren diakui lebih murah di kantong.
BACA JUGA: Warung Kopi Emperan di Surabaya Mendadak Mencekam, Ada yang Terluka
Terhitung sejak 2015 pelaku rutin memproduksi bakso dari ayam tiren.
"Jadi, motifnya adalah ekonomi ingin mendapatkan keuntungan lebih besar," ujar Kapolres Bantul AKBP Ihsan pada Senin (24/1).
BACA JUGA: Wahai Perempuan Bandung, Hati-Hati Ganti Behel di Sini, Mengerikan!
Menurut Ihsan, dalam sehari pelaku membeli sekitar 35 kilogram ayam yang sudah mati.
Dari bahan dasar ayam tiren tersebut kemudian diolah menjadi 75 kilogram bakso.
"Adapun keuntungannya per hari rata-rata Rp 500.000," jelasnya.
Sebelumnya, kasus bakso bangkai ayam terungkap dari adanya laporan masyarakat tentang pelanggan sebuah penggilingan di Pleret Bantul yang menggiling daging ayam tidak segar.
Pihak kepolisian terkait lalu mendatangi lokasi produksi setelah mendapatkan keterangan dari pemilik penggilingan.
Dari hasil penggrebekan, ditemukan sejumlah barang bukti berupa ayam tiren dan peralatan produksi bakso di rumah pelaku.
Kedua pelaku yang ditangkap di rumahnya ialah MHS (51) dan AHR (50). (JPNN Jogja)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenderal Andika Geram, Bilang Pecat di Hadapan Para Komandan PM TNI dari 3 Matra
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha