jpnn.com, JAKARTA - Polri mengungkap adanya rencana pembunuhan melibatkan pembunuh bayaran yang menyasar sejumlah tokoh nasional dan pimpinan lembaga survei.
Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, sedikitnya ada empat tokoh nasional dan sejumlah pimpinan lembaga survei yang sudah ditarget.
BACA JUGA: Istri Santet Suami tak Mempan, Lantas Sewa Pembunuh Bayaran, Super Sadis!
Polisi menyebut ada enam orang tersangka. Mereka adalah HK alias Iwan, AZ, IF, TJ, AD, dan AF alias Fifi. Semuanya memiliki peran berbeda.
“Pada Maret 2019 HK menerima uang Rp 150 juta dan TJ mendapat Rp 25 juta dari seseorang. Seseorang itu kami kantongi identitasnya dan tim mendalami,” kata Iqbal kepada wartawan di Jakarta, Senin (27/5).
BACA JUGA: Gara-Gara Hal Sepele, Nikhil Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Ayahnya
Saat itu, pelaku diminta untuk membunuh dua tokoh nasional pada 21 Mei. Kemudian, TJ diminta lagi untuk membunuh dua tokoh nasional lainnya. Sehingga total ada empat tokoh yang ditarget.
BACA JUGA: Mustofa Nahra Ditangkap Polisi, Iwan Fals Komentarnya Begini
BACA JUGA: Pembunuh Bayaran Gantung Diri, Tulis Pesan dengan Darah
Perintah pembunuhan ini sendiri sudah diberikan oleh seseorang sejak Oktober 2018, yang artinya sudah terencana.
Untungnya, pembunuh bayaran itu ditangkap polisi beserta sejumlah barang bukti seperti senjata api laras panjang dan laras pendek beserta peluru dan rompi antipeluru.
Sementara itu, untuk empat tersangka lainnya, berperan juga sebagai eksekutor dalam aksi pembunuhan berencana ini.
Ketika ditanya siapa saja tokoh nasional yang diincar, Iqbal tidak mau memerincinya.
"Itu bukan kapasitas saya. Jadi, siapa tokoh itu tidak akan saya sebutkan," ujar Iqbal.
BACA JUGA: Umumkan Sepeda Motor Hilang, Viral di Medsos, Hasilnya Memuaskan
Selain tokoh nasional, pimpinan lembaga survei juga diincar untuk dibunuh. “Beberapa kali sudah dipantau di kediamannya,” kata Iqbal. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik-detik Pembunuh Bayaran Beraksi, Dor! (4)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan