jpnn.com, MEDAN - Salawudin Pakpahan, terduga teroris penyerang Mapolda Sumut yang menewaskan satu anggota polisi ternyata pernah ingin berangkat ke Suriah.
Hal itu terungkap dari salah seorang warga yang mengaku rekan Salawudin semasa kecil.
BACA JUGA: Aiptu M Galingging Diberi Kenaikan Pangkat Anumerta, Selamat Jalan Bhayangkara...
Salawudin yang tewas ditembak dalam penyerangan, Minggu (25/6) dini hari tersebut pernah mengungkapkan niatnya ingin menjual rumah warisan orangtuanya sebesar Rp300 juta.
“Katanya butuh biaya untuk berangkat ke Suriah membawa keluarganya,” kata pria berkepala pelontos yang enggan namanya ditulis.
Ditambahkannya, Salawudin berhasil merekrut temannya Hardi yang ikut menyerang Poldasu ternyata sudah pernah beberapa kali ke rumah Salawudin.
BACA JUGA: Ngeri! Bisa Setiap Bulan Ada Polisi Diserang Teroris
“Si Hardi juga sempat saya nasehati agar tidak mengikuti jejak Salawudin karena sudah dicap merah di kepolisian dan berfaham radikal. Saya juga bilang sama si Hardi, agar ingat anak istri,” terangnya.
Diceritakannya lagi, jika Salawudin juga pernah bergabung ke FPI saat Papua bergejolak. Sejak kepulangan dari sana, Sawaludin pun berniat untuk bergabung ke ISIS di Suriah.
BACA JUGA: Detik-detik Aiptu Martua Ditikam Leher, Dada, dan Tangannya
“Jumat malam sebelum kejadian, dia sempat tanya sama saya. Dan bilang, dia nantinya mati kenapa. Apa ditembak peluru atau lainnya,” kata pria berusia 40-an tersebut.
Meski dinasehati pun, lanjutnya, Salawudin tetap pada pendiriannya jika ajaran ISIS yang benar. “Dia juga punya flasdisk film-film ISIS dan dia juga sering main di warnet,” tandasnya.(han/dek)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakapolri Sampaikan Tiga Hal agar Anggotanya Terhindar dari Penyerangan
Redaktur & Reporter : Budi