KENDARI - Identitas Anggi alias Resa (41) akhirnya terungkap. Perempuan yang menjadi pengantin laki-laki dengan menikahi Ati Tanu (33) 1 Maret 2013 lalu itu terbongkar.
Pihak keluarga Ati yang curiga atas informasi bahwa Resa berjenis kelamin perempuan akhirnya yakin. Dengan beramai-ramai, Resa dipaksa diperiksa kelaminnya di sebuah kamar rumah milik orang tua Ati di Lasitarda, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Keluarga Ati, Udin mengatakan sudah lama curiga dengan Resa. Hanya saja kata dia, kecurigaan itu tak bisa dibuktikan karena yang bersangkutan bersikap tertutup dan jarang keluar rumah.
"Jika pun keluar, pasti saat pagi buta dan pulang ketika larut," kata Udin saat mendampingi Ati yang mengaku menjadi korban dari perkawinan sejenis itu di Mapolresta Kendari, Jumat (12/7) lalu.
Setelah menikah, keduanya Ati dan Resa memang tinggal di rumah orang tua Ati di Lasitarda. Sebulan kemudian, keduanya pindah ke Kolaka. Informasi jenis kelamin Resa kian sulit dibuktikan. Jumat (12/7) malam, Ati tiba-tiba pulang diantar Resa untuk menjeguk orang tuanya yang sakit.
“Di situlah kami kemudian menanyakan kabar soal jenis kelaminnya. Kami sudah menunggunya dari depan rumah,” tutur, Udin, keluarga Ati yang kebetulan rumahnya bertetangga dengan orang tua Ati di Lasitarda.
Udin bercerita, saat itu mereka memaksa ingin mendengar suara dan wajah Resa secara jelas. Awalnya laki-laki jadi-jadian itu terus menghindar. Karena terus mengelak, pihak keluarga Ati memutuskan untuk memeriksa jenis kelamin Resa dalam kamar.
"Dia tidak mengaku, sehingga Resa dipukul karena salah seorang keluarga. Ati juga membela agar suaminya jangan dipukul. Resa kemudian diperiksa jenis kelaminnya di kamar dan disaksikan tiga orang perempuan termasuk Ati. Ternyata benar perempuan," kata Udin. (kp/awa/jpnn)
Pihak keluarga Ati yang curiga atas informasi bahwa Resa berjenis kelamin perempuan akhirnya yakin. Dengan beramai-ramai, Resa dipaksa diperiksa kelaminnya di sebuah kamar rumah milik orang tua Ati di Lasitarda, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Keluarga Ati, Udin mengatakan sudah lama curiga dengan Resa. Hanya saja kata dia, kecurigaan itu tak bisa dibuktikan karena yang bersangkutan bersikap tertutup dan jarang keluar rumah.
"Jika pun keluar, pasti saat pagi buta dan pulang ketika larut," kata Udin saat mendampingi Ati yang mengaku menjadi korban dari perkawinan sejenis itu di Mapolresta Kendari, Jumat (12/7) lalu.
Setelah menikah, keduanya Ati dan Resa memang tinggal di rumah orang tua Ati di Lasitarda. Sebulan kemudian, keduanya pindah ke Kolaka. Informasi jenis kelamin Resa kian sulit dibuktikan. Jumat (12/7) malam, Ati tiba-tiba pulang diantar Resa untuk menjeguk orang tuanya yang sakit.
“Di situlah kami kemudian menanyakan kabar soal jenis kelaminnya. Kami sudah menunggunya dari depan rumah,” tutur, Udin, keluarga Ati yang kebetulan rumahnya bertetangga dengan orang tua Ati di Lasitarda.
Udin bercerita, saat itu mereka memaksa ingin mendengar suara dan wajah Resa secara jelas. Awalnya laki-laki jadi-jadian itu terus menghindar. Karena terus mengelak, pihak keluarga Ati memutuskan untuk memeriksa jenis kelamin Resa dalam kamar.
"Dia tidak mengaku, sehingga Resa dipukul karena salah seorang keluarga. Ati juga membela agar suaminya jangan dipukul. Resa kemudian diperiksa jenis kelaminnya di kamar dan disaksikan tiga orang perempuan termasuk Ati. Ternyata benar perempuan," kata Udin. (kp/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta Ketemu Janda Selingkuhan Suami, Ibu Muda Dicekik
Redaktur : Tim Redaksi