jpnn.com, SURABAYA - Pesatnya pembangunan tentu berdampak pada lahan bercocok tanam yang makin berkurang. Untuk itu, warga RT 05, RW XI, Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, berusaha mengembangkan konsep hidroponik. Bahkan, mereka menetapkan tujuan untuk menjadikan diri sebagai kampung hidroponik di Surabaya.
Ketua RT 05, RW XI, Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Adi Sampurno mengatakan bahwa kegiatan itu terinspirasi dari lomba kampung hidroponik yang diadakan PKK Kota Surabaya beberapa waktu lalu. Berawal dari situ, Adi mulai mendorong warganya untuk membudidayakan tanaman, baik buah-buahan maupun sayuran, dengan teknik hidroponik.
''Kampung hidroponik maksudnya adalah kampung hijau dengan limpahan tanaman dari hasil budi daya dengan teknik hidroponik,'' ujar ketua kampung yang berslogan guyub, rukun, bersih, empati, ramah, aman, sehat, dan indah (Guru Berdasi) itu.
Mereka lebih banyak menggunakan hidroponik dengan media sekam bakar karena lebih murah dan mudah dari segi pembiayaan serta perawatan. ''Kalau media rockwoll kan pakai pompa air dan listrik yang airnya mengalir tiap saat, jadinya agak mahal,'' tutur Adi. ''Sementara media sekam bakar, hanya butuh ember cat bekas, slang kecil, dan sekam bakar,'' tambahnya. (his/c15/any)
BACA JUGA: Raih Rp 20 Juta dari Sayuran Hidroponik
Redaktur : Tim Redaksi