Terus Kaji Pembatasan BBM Bersubsidi

Jumat, 27 Agustus 2010 – 21:12 WIB

JAKARTA — Pemerintah saat ini sedang melakukan kajian pembatasan BBM bersubsidi bagi masyarakatNamun belum dipastikan kapan pengguna kendaraan yang menggunakan BBM bersubsidi akan mulai dikanai kebijakan tersebut.

Menko Perekonomian Hatta Radjasa menyatakan, pembatasan BBM subsidi hanya akan diberlakukan bila nantinya pemerintah dan pihak terkait selesai melakukan kajian

BACA JUGA: Pemerintah Jamin Kebutuhan BBM Terpenuhi

Selain itu, Pemerintah juga akan melakukan sosialisasi yang tepat kepada masyarakat, terkait rencana tersebut.

Kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/8), Hatta mengakui, pembatasan BBM bersubsidi memang akan mengundang polemik di masyarakat terutama yang tidak memahami tujuan dari rencana pemerintah tersebut
"Pembatasan BBM subsidi bukanlah hal mudah

BACA JUGA: Jamin Stok Pangan Aman Tapi Masih OP

Pemerintah tidak akan gegabah dalam mengambil suatu kebijakan
Karena bentuknya kajian, ini belum diputuskan mana yang terbaik dan kapan akan diberlakukan

BACA JUGA: Pemerintah Siapkan Antisipasi Lonjakan Pemudik

Karena ini isu yang sensitif dan bisa berpengaruh langsung," kata Hatta.

Lebih lanjut menteri yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan, secara prinsip dirinya tidak setuju ada pihak yang mengatakan subsidi akan dikurangi atau dibatasiMenurutnya, keinginan pemerintah untuk mensubsidi masyarakat tidak akan berhenti

"Jadi yang benar adalah kita ingin subsidi ini diterima oleh orang yang berhakSeperti angkutan umum itu wajib disubsidi," kata Hatta.

Sebagaimana diketahui, kebutuhan BBM di tengah masyarakat semakin meningkatBPH Migas mencatat, konsumsi BBM subsidi akan melonjak hingga ke 40,1 juta KL pada tahun 2010Rinciannya, premium 23,2 juta KL, minyak tanah 3,8 juta KL dan solar 13,1 juta KL.

Sementara peningkatan konsumsi untuk seluruh jenis BBM juga diprediksi meningkatYakni premium meningkat sekitar 93 persen menjadi 23,3 juta KL dari realisasi penyaluran BBM 2009 sebesar 21,2 juta KL, Solar diprediksi naik sebesar 8,22 persen dari 12,1 juta KL di tahun 2009 menjadi 13,1 juta KL di 2010 dan minyak tanah diprediksi turun 17,28 persen dari 4,4 juta KL menjadi 3,8 juta KL di 2010 akibat konversi gas.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BUMN Gelar Pasar Murah di 11 Kota


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler